google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham William Hartanto | 25 Februari 2019 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham William Hartanto | 25 Februari 2019

WH Project Outlook 25 Februari 2019

IHSG ditutup menurun sebesar 36,38 poin (-0.56%) menuju level 6501.37 pada perdagangan hari Jumat 22 Februari 2019.

RE-AKUMULASI BERLANJUT, SUPPORT 6470 – 6500 DIUJI SEBELUM MEMASUKI WINDOW DRESSING

Pergerakan IHSG terbilang di luar dugaan dan di luar nalar teknikal pada perdagangan hari Jumat kemarin. Bagaimana tidak, dengan berhasilnya resistance “alot” 6520 seharusnya secara teknikal pengujian level tersebut akan dimulai dan penurunan terendah hanya sampai 6520 itu sendiri, namun ternyata makah ditutup sampai 6500.

Menariknya, tidak ditemukan sentimen apa-apa selain adanya re-akumulasi pada beberapa saham, khususnya 1 dari sektor tambang dan beberapa dari sektor perbankan. Saham sektor properti juga turut mengalami re-akumulasi ini. Jadi sebenarnya penurunan kemarin, walaupun cukup membuat panik namun juga menyimpan sejumlah peluang.

Hari ini, sentimen eksternal datang dari penguatan DJIA perihal dialog damai dagang yang semakin jelas. Hal ini dapat menguatkan pasar Asia, tidak terkecuali Indonesia, walaupun biasanya IHSG hanya akan menguat sedikit namun setidaknya hal tersebut dapat memperbaiki chart IHSG itu sendiri.



Lalu, bagaimana dengan IHSG hari ini?

Secara teknikal IHSG sudah berhasil membentuk golden cross. Support teruji padda 6470 s/d 6500 diperkirakan 3 hari dalam pekan ini. Jika berhasil dipertahankan maka penguatan IHSG berlanjut.

IHSG VIEW

IHSG berpotensi bergerak menguat dalam range 6470 s/d 6520.

REKOMENDASI SAHAM

Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk trading hari ini: JPFA, BKSL, SMRA, SIDO, SQMI, dan GIAA.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal