google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham MGRO: Refinery as the new backbone Langsung ke konten utama

Analisa Saham MGRO: Refinery as the new backbone

Analisa Saham MGRO: Refinery as the new backbone

MGRO mencatatkan pendapatan di 2018 sebesar Rp2,0 triliun (+13,5% YoY), inline dengan estimasi (PANS: 97,5%). Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh kenaikan volume penjualan yang lebih tinggi dibandingkan penurunan ASP CPO MGRO. Sejalan dengan kinerja di 2018, kami merevisi naik penjualan dan laba bersih di 2019 masing-masing sebesar 1,0% dan 1,7% di 2019. Revisi ini didukung oleh pembangunan pabrik refinery yang sesuai jadwal sehingga akan mulai berkontribusi di 4Q19. Marjin keuntungan diperkirakan sedikit tertekan seiring dengan marjin produk refinery yang lebih rendah. Selain itu, GAPKI memperkirakan produksi CPO di tahun ini akan bertumbuh lebih lambat pasca anomali yang terjadi di tahun 2018, sehingga kami memperkirakan volume produksi CPO MGRO juga berpotensi melambat dan berdampak terhadap tingkat utilisasi pabrik. Dengan demikian kami menurunkan rekomendasi dari BUY menjadi HOLD untuk MGRO namun menaikkan TP ke Rp870 (sebelumya: Rp640) didorong oleh: (1) rilis laporan keuangan yang positif di 2018 serta (2) kontribusi positif dari pabrik refinery, target harga kami setara dengan 10% discount terhadap peers (implied PE 25,2x di 2019).

Pendapatan inline ditopang pertumbuhan volume penjualan. MGRO mencatatkan pendapatan di 2018 sebesar Rp2 triliun (+13,5% YoY), inline dengan estimasi (PANS: 97,5%) didukung oleh kenaikan volume penjualan sepanjang tahun 2018. Volume penjualan CPO MGRO tercatat sebesar 212.129 ton (+34,7% YoY), meningkat lebih tinggi dibandingkan penurunan harga ASP CPO sepanjang 2018 yang secara rata-rata tercatat sebesar -13,3% YoY. Meningkatnya volume penjualan CPO didukung oleh meningkatnya demand CPO dari salah satu konsumen terbesar MGRO yaitu PT Musim Mas. Pendapatan masih didominasi oleh segmen CPO yang berkontribusi sebesar 75,7% dari total pendapatan, atau setara dengan Rp1,65 miliar.

Peningkatan volume penjualan inline dengan volume produksi. Sepanjang tahun 2018, MGRO mampu mencatatkan kenaikan volume produksi CPO mencapai 38% YoY atau setara dengan 219.149 ton (2017: 158.720 ton). Hal ini didukung oleh meningkatnya jumlah pembelian TBS sebesar 35,6% YoY menjadi 1,2 juta ton (2017: 909.175 ton) yang dipicu oleh meningkatnya hasil panen TBS sepanjang tahun 2018. Selain itu, utilisasi 4 PKS yang dimiliki oleh MGRO juga meningkat lebih tinggi dibandingkan historis seiring dengan meningkatnya pembelian TBS. Manajemen perusahaan memperkirakan tingkat utilisasi PKS sepanjang 2018 dapat mencapai ~80% meningkat dibandingkan tren historis di kisaran 60%-70%.

Marjin keuntungan meningkat seiring penurunan biaya. Ditengah meningkatnya pembelian TBS, harga beli TBS tercatat turun sebesar 9,2% YoY, sehingga MGRO mencatatkan peningkatan marjin laba kotor di 2018 menjadi 13,0% (2017: 9,1%). Sejalan dengan hal ini, marjin laba operasi dan laba bersih juga turut meningkat di 2018 dengan masing-masing tercatat sebesar 7,7% (2017: 4,2%), dan 4,2% (2017: 0,7%). Selain dari turunnya harga pemblian TBS, MGRO juga mencatatkan penurunan beban keuangan sebesar Rp10,7 miliar didukung oleh penurunan tingkat utang dimana net gearing ratio tercatat sebesar 0,28x di 2018 (2017: 0,96x).

Kinerja kedepan meningkat, didukung kontribusi refinery. Memasuki tahun 2019, manajemen optimis mampu mencatatkan pendapatan mencapai Rp5 triliun, didukung oleh kontribusi dari penjualan refinery yang diperkirakan mencapai 40% dari total pendapatan. Sebagai informasi, pabrik refinery tersebut diperkirakan akan beroperasi pada Agustus 2019. Sejalan dengan hal ini, kami memperkirakan pendapatan MGRO di 2019 dapat mencapai Rp4,7 triliun, sedikit lebih rendah dari perkiraan manajemen disebabkan oleh ASP CPO yang diperkirakan stagnan dan berdampak terhadap harga produk refinery. Selain itu, MGRO menganggarkan belanja modal sebesar Rp200 miliar di 2019 yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan refinery dan membangun tangki timbun. Sumber pendanaan akan berasal dari sisa dana IPO dan external financing. Dengan demikian kami memperkirakan utang MGRO akan sedikit meningkat ke kisaran Rp400 miliar dengan net gearing ratio berada di level 0,25x di 2019.

Rekomendasi HOLD menaikan target harga ke Rp870. Sejalan dengan kinerja di 2018, kami merevisi naik penjualan dan laba bersih di 2019 masing-masing sebesar 1,0% dan 1,7% di 2019. Revisi ini didukung oleh penjualan produk refinery yang akan mulai berkontribusi di 4Q19. Marjin keuntungan diperkirakan sedikit tertekan seiring dengan marjin produk refinery yang lebih rendah. Selain itu, GAPKI memperkirakan produksi CPO di tahun ini akan bertumbuh lebih lambat pasca anomali yang terjadi di tahun 2018, sehingga kami memperkirakan volume produksi CPO MGRO juga berpotensi melambat dan berdampak terhadap tingkat utilisasi pabrik. Dengan demikian kami menurunkan rekomendasi dari BUY menjadi HOLD untuk MGRO dan menaikkan TP ke Rp870 (sebelumya: Rp640), 10% discount terhadap peers (implied PE 25,2x di 2019).


Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr