google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BLUE | Tahun Ini Berkah Prima Tambah Dua Mesin Langsung ke konten utama

BLUE | Tahun Ini Berkah Prima Tambah Dua Mesin


(Baca juga: Pola Distribusi Saham)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen penunjang jasa percetakan seperti tinta isi ulang PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) perdana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/7). Harga saham perusahaan yang dikenal dengan merek Blueprint ini melompat 69,23% di hari perdana menjadi Rp 220 per saham.

Lewat initial public offering (IPO) ini, BLUE memperoleh dana segar sebanyak Rp 21,84 miliar. Sebagian besar dana IPO digunakan oleh BLUE untuk membayar utang.

Sekitar Rp 10,67 miliar untuk pelunasan pokok Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang dimiliki oleh Koperasi Bintang Timur Kapital. Lalu, Rp 7,42 miliar untuk pelunasan OWK yang dimiliki oleh PT MNM Indonesia. Selain itu, Rp 633,5 juta untuk membayar denda OWK lantaran melakukan pembayaran tunai.

Barulah sisanya, sebesar Rp 3,11 miliar akan digunakan untuk modal kerja. Dengan ekspansi kegiatan bisnis, BLUE menargetkan pertumbuhan 7% tahun ini.

Direktur Utama BLUE Herman Tansri menjelaskan, perusahaan akan menambah lini produk dalam bentuk kertas thermal dan printer thermal portable untuk keperluan Point of Sale (POS), serta jasa percetakan tekstil.

Saat ini BLUE memiliki 5 mesin yang berlokasi di Sunter dengan utilisasi 70% dan dapat memproduksi 30.000 lembar per bulan. BLUE sudah menyiapkan belanja modal (capex) Rp 1,5 miliar tahun ini untuk mendatangkan dua mesin cetak tekstil katun elastis yang akan menambah utilisasi sebesar 40%.

Asal tahu saja, BLUE melayani cetak tekstil bahan polyester setahun belakangan dan selanjutnya akan menjajaki bahan katun. Herman bilang, bisnis cetak kain telah menyumbang 5% dari total penjualan 2018. Targetnya, kontribusi cetak tekstil bisa tumbuh dua kali lipat menjadi 10% di tahun ini.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal