google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kapitalisasi Pasar Emiten Properti Rontok di Bursa Efek Indonesia Langsung ke konten utama

Kapitalisasi Pasar Emiten Properti Rontok di Bursa Efek Indonesia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersamaan dengan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar (market cap) emiten properti ikut rontok di Bursa Efek Indonesia.

Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Senin (9/3), kapitalisasi pasar 10 besar emiten properti sudah longsor hingga Rp 28,87 triliun. Koreksi paling dalam dialami saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), yakni mencapai Rp 12,93 triliun.

Di awal tahun, MPRO masih membukukan kapitalisasi pasar Rp 22,87 triliun. Namun, anjloknya bursa saham domestik turut menghempaskan kapitalisasi pasar MPRO menjadi hanya Rp 9,94 triliun. Posisi MPRO langsung melorot dari semula menduduki peringkat ke-4 menjadi ke-10 emiten properti dengan market cap terbesar di BEI. Saham MPRO terakhir ditransaksikan pada Kamis (5/3) pekan lalu dengan harga penutupan Rp 1.000 per saham.

Pengembang yang bernasib sama adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Dalam dua bulan terakhir, market cap emiten Grup Sinarmas ini sudah rontok Rp 4,61 triliun menjadi Rp 19,54 triliun. Pada awal tahun, BSDE masih mencatatkan market cap Rp 24,15 triliun. Harga saham BSDE pada Senin (9/3) ditutup anjlok 7,39% menjadi Rp 940 per saham.

Emiten Grup Sinarmas lainnya, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), juga tak bisa lepas dari keterpurukan pasar. Secara year-to-date (ytd), nilai market cap DMAS menyusut terdalam ketiga dengan nilai Rp 3,47 triliun menjadi Rp 10,80 triliun, per Senin (9/3). Harga sahamnya rontok 10,71% menjadi Rp 200 per saham.

Dari 10 besar pengembang dengan kapitalisasi terbesar di BEI, cuma saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang bertahan. Bahkan selama dua bulan terakhir market cap POLL bertambah Rp 620 miliar menjadi Rp 92,96 triliun. POLL tetap kokoh di posisi pertama emiten properti dengan market cap terbesar di Indonesia.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...