google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SAHAM BMTR | PEFINDO REVISI PERINGKAT GLOBAL MEDIACOM JADI idA Langsung ke konten utama

SAHAM BMTR | PEFINDO REVISI PERINGKAT GLOBAL MEDIACOM JADI idA



IQPlus, (24/06) - PEFINDO telah merevisi peringkat untuk PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2017, menjadi "idA" dari "idA+" dan merevisi peringkat untuk Sukuk Ijarah I Berkelanjutan Tahun 2017 menjadi "idA(sy)" dari "idA+(sy)".

Pefindo juga merevisi outlook peringkat Perusahaan menjadi "CreditWatch dengan implikasi negatif" dari "negatif". Revisi peringkat dan outlook dilakukan karena Pefindo mengantisipasi meningkatnya risiko pembiayaan kembali untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 senilai Rp250,0 miliar, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 senilai Rp150,0 miliar, dan Obligasi dengan bunga mengambang senilai USD40 juta yang akan jatuh tempo pada paruh kedua tahun 2020 (2H2020).

Perusahaan berencana untuk membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo dengan menerbitkan surat utang baru pada 2H2020, yang kami pandang berisiko karena kondisi ekonomi yang melemah dan sentimen investor yang lemah. Selain itu, obligasi dengan bunga mengambang yang akan jatuh tempo didenominasi dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS), yang kemungkinan meningkatkan risiko nilai tukar jika rupiah terdepresiasi.

Walaupun BMTR memiliki akses terhadap kas dari anak-anak perusahaannya, Pefindo memandang anak-anak perusahaan tersebut juga memiliki kewajiban finansial kepada kreditor dan perlu membiayai kebutuhan modal kerja. Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) telah menyebabkan sedikit penyesuaian pada kegiatan produksi PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN), anak perusahaan BMTR di bisnis yang berbasis konten dan iklan, terutama untuk program berbasis audiensi, yang harus dijalankan dengan kehadiran audiensi secara parsial.

Kegiatan produksi pada sebagian besar jenis program dapat dilakukan seperti biasa karena MNCN memiliki fasilitas produksi/studio sendiri. Kekhawatiran kami sebelumnya dalam mengantisipasi melemahnya struktur modal dan ukuran perlindungan arus kas secara berkelanjutan telah dimitigasi karena manajemen telah menurunkan belanja modal yang sebelumnya agresif dan Perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan utangnya dalam jangka pendek ke menengah. Sedangkan, proses mencari investor strategis melalui private placement pada PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) di tahun 2019.

Peringkat tersebut mencerminkan kepemilikan mayoritas BMTR pada perusahaan-perusahaan media terbesar dan terkemuka; beragamnya jasa layanan media mulai dari media televisi, TV berlangganan, bisnis konten, media online dan broadband internet yang disediakan oleh entitas entitas anak; dan profitabilitas operasional yang baik. Peringkat dibatasi oleh akses tidak langsung terhadap arus kas operasional, leverage keuangan yang relatif tinggi dengan risiko fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan utang dalam dolar AS yang dimiliki entitas anak, dan persaingan yang ketat pada industri media.

Peringkat akan diturunkan jika BMTR tidak berhasil menghasilkan arus kas untuk memitigasi risiko pembiayaan kembali; jika BMTR dan/atau entitas anak memiliki utang lebih besar dari yang diproyeksikan karena adanya rencana belanja modal yang signifikan dan/atau adanya rencana akuisisi yang menyebabkan rasio debt to EBITDA lebih dari 3x dan rasio fund from operation to debt kurang dari 25% secara berkelanjutan; jika arus kas dari entitas anak utama turun karena pelemahan profil kredit mereka secara berkelanjutan, dan/atau jika ada tuntutan hukum di masa mendatang, yang dapat mempengaruhi arus kas secara negatif. Outlook akan direvisi menjadi stabil jika BMTR telah berhasil melunasi utang di 2H2020. (end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Saham SMBR | Jadwal Pembagian Dividen Saham SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 2020

Kuhuni.com – Dividen tunai Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) tahun 2020 sebesar Rp 0,62 per saham. Jadwal pembagian dividen tunai SMBR kepada pemegang saham dibayarkan pada tanggal 4 September 2020. Dividen tahun 2020 ini turun 67,53% dibanding jumlah dividen tahun 2019 (Rp 1,91 per saham). Saham SMBR pada perdagangan tanggal 7 Agustus 2020 ditutup pada harga Rp 525, sehingga perkiraan dividen yield SMBR sebesar 0,1%. Berikut jadwal pelaksanaan pembagian dividen tunai SMBR: Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: Tanggal 13 Agustus 2020 Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi: Tanggal 14 Agustus 2020 Cum Dividen di Pasar Tunai: Tanggal 18 Agustus 2020 Ex Dividen di Pasar Tunai: Tanggal 19 Agustus 2020 Pencatatan (Recording Date): Tanggal 18 Agustus 2020 Pembayaran Dividen Tunai: 4 September 2020 Keterangan Setiap 1 (Satu) saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 0,6200695.

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Harga Rights Issue Rp 100, Bank BBHI Milik CT Bidik Rp 750 M

PT Bank Harda International Tbk (BBHI) atau Allo Bank Indonesia, bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung, siap menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dalam dalam rangka Penambahan Modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan sebanyak 7.498.501.776 saham biasa atau sebesar 64,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 100. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima Bank Harda dalam PMHMETD ini sebesar Rp 749.850.177.600 atau hampir Rp 750 miliar. Setiap pemegang 125 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada 12 Juli 2021 berhak atas 224 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada sa