google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo INDOFOOD MENANGKAN ENERGY MANAGEMENT LEADERSHIP AWARDS PADA GELARAN CEM KE-11 Langsung ke konten utama

INDOFOOD MENANGKAN ENERGY MANAGEMENT LEADERSHIP AWARDS PADA GELARAN CEM KE-11


Melanjutkan prestasi Indonesia yang telah ditorehkan pada tahun-tahun sebelumnya, Divisi Noodle PT Indofood Sukses Makmur Tbk. sukses mengantarkan Indonesia kembali sebagai pemenang Energy Management Leadership Awards yang merupakan gelaran pre-event forum internasional Clean Energy Ministerial ke-11 (CEM11) yang diselenggarakan via daring, Selasa (15/9).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Sutijastoto yang hadir mewakili Menteri ESDM pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas torehan positif perusahaan Indonesia ini dan berharap ke depannya sektor industri akan lebih berkontribusi dalam memajukan energi bersih di Indonesia.

"Sektor industri sangat kooperatif dalam melaksanakan efisiensi energi karena sejalan dengan upaya mereka dalam menekan biaya produksi. Untuk industri besar seperti semen, baja, tekstil dan kimia, biaya energi cukup mendominasi struktur biaya produksi, sehingga efisiensi energi akan membantu mereka dalam menekan biaya produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan daya saing," ungkap Sutijastoto pada kesempatan tersebut.

Ia juga menyampaikan, agar sistem manajemen energi bersih ini dapat diimplementasikan sistematis dan berkelanjutan, Pemerintah Indonesia telah memutakhirkan dan mengadopsi standar internasional tentang Sistem Manajemen Energi yang secara bertahap diterapkan sebagai standar nasional untuk industri," lanjut Sutijastoto.

Pada CEM11 ini, Indonesia mengirimkan 2 (dua) peserta yaitu Divisi Noodle PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PLTU Paiton Unit 5 dan 6 (PT Jawa Power) untuk berkompetisi dalam ajang Energy Management Leadership Awards yang merupakan ajang bergengsi bagi perusahaan yang sukses dalam penerapan ISO 50001 sistem manajemen energi.

Kegiatan pre-event ini membahas kepemimpinan dan dampak manajemen energi global, diikuti dengan dialog tingkat tinggi antar menteri energi dan perwakilan sektor swasta tingkat tinggi tentang memajukan energi bersih di industri.

Panel ini juga membahas peluang dan strategi untuk mempromosikan energi bersih dan meningkatkan produktivitas energi di industri. Dialog tingkat tinggi ini bertujuan untuk memahami pendekatan yang diambil oleh pemerintah dan industri untuk mengatasi masalah ini, dan mengidentifikasi tindakan yang dapat diambil komunitas CEM bersama dengan sektor publik dan swasta untuk menempatkan industri pada energi yang bersih dan berkelanjutan.

CEM11 tahun ini mengambil tema "Supporting the recovery, shaping the future" dan fokus pada 2 (dua) isu utama yaitu 1) CEM and its community role in supporting a rapid, sustainable recovery from the COVID-19 pandemic dan 2) the vision and ambition of CEM members for the next cleaner energy decade.

Sejak tahun 2016, Indonesia aktif berpartisipasi dalam ajang tersebut dan 2 (dua) tahun terakhir wakil Indonesia yaitu PT Pembangkit Jawa Bali UP Gresik (2018) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (2019) berhasil menjadi pemenang.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...