google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Tutup Ancol karena PSBB Langsung ke konten utama

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Tutup Ancol karena PSBB


PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. bakal menutup kembali operasi taman hiburan Ancol seiring penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta pada 14 September 2020.

Manajer Komunikasi Jaya Ancol Rika Lestari mengatakan perseroan bakal menutup unit rekreasi pantai, Dunia Fantasi (Dufan), Sea World Ancol, dan Ocean Dream Samudra. 

Dia menambahkan, pihak yang sudah membeli melalui daring masih bisa digunakan sampai 13 September 2020. Menurut Rika, tiket yang sudah dibeli masih berlaku hingga 30 Juni 2021. 

“Yang belum bisa menggunakan tiket sampai tanggal tersebut, masa berlaku tiket tersebut sampai 30 Juni 2021 dengan sistem reservasi terlebih dahulu," ujarnya seperti dikutip dari Tempo, Jumat (11/9/2020).

Menurut Rika,  untuk yang memiliki kartu tahunan atau annual pass Dunia Fantasi, Sea world Ancol, dan Ocean Dream Samudra, masa aktif akan dibekukan sementara waktu.

Pengunjung akan mendapat perpanjangan masa periode sesuai dengan jumlah hari pembatasan wilayah dan usia, serta jumlah hari Ancol tutup mulai tanggal 14 September 2020.

Untuk diketahui, emiten bersandi saham PJAA itu baru membuka kembali Taman Impian Jaya Ancol pada 20 Juni 2020. Sebelumnya sejak  Maret 2020, PJAA menutup operasional taman rekreasi tersebut karena penerapan PSBB.

Hingga semester pertama 2020, PJAA mencatat penurunan pengunjung 68,18 persen menjadi 3,35 juta orang.  

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali mengatakan penurunan jumlah pengunjung berdampak langsung terhadap kinerja keuangan.

Per 30 Juni 2020, PJAA mencatat pendapatan  Rp254,21 miliar, turun 58,18 persen dibandingkan dengan periode Juni 2019. PJAA juga menderita kerugian Rp146,37 miliar, berbalik dari posisi laba Rp71,22 miliar.

Sumber: bisnis

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...