google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Astra International (ASII) Alami Perbaikan Finansial Langsung ke konten utama

Astra International (ASII) Alami Perbaikan Finansial


PT Astra International Tbk. mendapat angin segar dari kinerja bisnis otomotif yang mulai pulih secara kuartalan pada kuartal III/2020.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menjelaskan kinerja perseroan pada kuartal III/2020 lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Pasalnya, pabrik sempat berhenti produksi pada kuartal II/2020 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat banyak bisnis menutup kantor.

Dia mengungkapkan penjualan mobil nasional pada kuartal II/2020 tinggal 10 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020. Penjualan sepeda motor juga tersisa 20 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, sehingga bisnis terdampak signifikan.

“Untuk kuartal III/2020, tentunya membaik sejak PSBB dilonggarkan pada Juni lalu walaupun PSBB kembali diterapkan pada akhir September 2020. Tetapi, secara keseluruhan, kuartal III/2020 membaik dibandingkan dengan kuartal II/2020,” ujar Tira kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Kendati membaik, dia mengaku masih sulit menerka secara cepat fase pemulihan. Menurut Tira, semua akan tergantung perkembangan Covid-19 dan upaya pengendaliannya.

Emiten berkode saham ASII itu melihat tantangan masih akan ada ke depan sampai vaksin ditemukan. Bahkan, ekonomi dinilai tidak akan serta merta membaik signifikan ketika vaksin ditemukan.

“Saya rasa akan berproses perlahan dan bertahap ya karena dampak Covid-19 ini masif dan meliputi banyak aspek kehidupan akan butuh waktu tentunya,” jelasnya.

Tira menuturkan untuk pasar otomotif pada 2021, belum tentu mampu mencapai penjualan 1 juta unit lagi seperti 2019. Sepanjang periode tahun ini, pasar mobil sudah turun 50 persen.

“Dari sekitar 1 jutaan pada 2019, tahun ini mungkin antara 500.000—600.000 unit. Jadi, untuk menjadi 1 juta kembali saya rasa perlu waktu lebih dari setahun,” imbuhnya.

Astra International melaporkan penurunan pendapatan bersih 26 persen secara tahunan menjadi Rp130,3 triliun pada kuartal III/2020. Di sisi bottom line, perseroan membukukan laba bersih, setelah memasukkan keuntungan penjualan saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI), senilai Rp14 triliun atau turun 12 persen year-on-year (yoy).

Adapun, tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan BNLI, perseroan hanya mengantongi laba bersih Rp8,2 triliun atau turun 49 persen dari Rp15,86 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Manajemen ASII mengungkapkan ada beberapa penyebab utama penurunan laba bersih yakni penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 serta penerapan langkah penalanggungan. Penurunan harga batu bara juga turut menekan kinerja.

Lebih lanjut, laba bersih segmen otomotif turun 70 persen secara tahunan menjadi Rp1,8 triliun. ASII menyebut kondisi itu menggambarkan penurunan volume penjualan yang signifikan.

Analis PT Indo Premier Sekuritas Timothy Handerson mengatakan bisnis otomotif menjadi motor utama perbaikan kinerja ASII secara kuartalan pada kuartal III/2020. Lini usaha itu berbalik mencetak laba bersih Rp1,1 triliun pada kuartal III/2020, dari rugi bersih Rp1,2 triliun pada kuartal II/2020.

“Kami mengharapkan kuartal IV/2020 yang lebih baik di tengah tingkat utilisasi produksi yang lebih baik dan meningkatnya permintaan ritel,” ujarnya dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg.

Timothy masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ASII. Target harga saham dikerek menjadi Rp6.100.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham ASII parkir di zona hijau dengan menguat 5,91 persen ke level Rp5.825 pada akhir perdagangan Jumat (6/11). Dalam 1 bulan terakhir, pergerakan menghasilkan return positif 26,08 persen.

Pergerakan harga saham ASII terdongkrak aliran modal masuk investor asing. Tercatat, net buy atau beli bersih investor asing menembus Rp1,09 triliun dalam 1 bulan.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr