google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Begini Tahapan Aksi Grup Lippo, Matahari Beli Bank Nobu Rp594 M Langsung ke konten utama

Begini Tahapan Aksi Grup Lippo, Matahari Beli Bank Nobu Rp594 M


Entitas Grup Lippo milik konglomerat keluarga Riady, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) akan masuk menjadi salah satu pemegang saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU).

Matahari Department Store, yang terkenal dengan bisnis penjualan pakaian, mengumumkan transaksi material yang dilakukan perseroan. LPFF mengumumkan pembelian bagian saham NOBU maksimum sebanyak 728,00 juta lembar dengan nilai Rp755 per saham.

Lippo Group menguasai saham Matahari melalui PT Multipolar Tbk. (MLPL) sebanyak 19,42 persen. Lippo juga tercatat sebagai pengendali NOBU melalui PT Kharisma Buana Nusantara.

Pembelian yang dilakukan LPPF setara dengan 16,4 persen dari nilai modal disetor NOBU. Total nilai transaksi atau keseluruhan pembelian bagian saham tersebut yakni Rp549,64 miliar.

Pembelian akan dilakukan oleh LPPF terhadap kepemilikan PT Inti Anugerah Pratama (IAP) di NOBU. Keduanya telah meneken perjanjian jual beli (PJB) pada Rabu (4/11/2020). IAP juga tercatat sebagai pengendali saham PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR).

Dalam PJB, transaksi masuknya LPPF ke NOBU akan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, pembelian 265 juta lembar saham atau setara Rp302,00 miliar pada Rabu (4/11/2020).

Kedua, pembelian 199 juta lembar saham atau setara Rp196,30 miliar pada Rabu (11/11/2020). Ketiga, pembelian 198,30 juta lembar saham setara Rp51,34 miliar pada 28 Desember 2020.

Transaksi antara LPPF dan IAP merupakan transaksi afiliasi. Pasalnya, Direktur Utama LPPF Bunjamin Jonatan Mailool juga menjadi Presiden Komisaris IAP.

Manajemen LPPF menjelaskan bahwa transaksi itu sebagai landasan hubungan strategis jangka panjang dengan NOBU. Perseroan meyakini investasi dan kemitraan akan membawa peluang potensial untuk mengembangkan bisnis di seluruh nusantara.

“Dengan memperoleh beberapa eksklusivitas dan kepastian jangka panjang, serta membantu mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam penjualannya di masa depan, sehingga memberikan kontribusi bagi pendapatan perseroan,” tulis Manajemen LPPF melalui keterbukaan informasi, Kamis (5/11/2020).

Lebih lanjut, LPPF menyebut ada beberapa manfaat dari transaksi. Salah satunya perolehan kemampuan perbankan dan keuangan untuk membangun layanan keuangan perseroan kepada pelanggan.

Selain itu, LPPF memiliki kemampuan untuk menawarkan fitur layanan tambahan termasuk pembentukan ekosisitem digital untuk pelanggan dan juga perseroan dalam mendapatkan pendapatan tambahan.

Manfaat lain yang didapat perseroan yakni memperkuat jaringan rantai pasokan melalui fasilitas pembiayaan bagi pemasok dan pelanggan. Sinergi dari layanan bersama dan pengurangan beban perseroan atas pengambilan uang tunai dari gerai-gerai.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...