google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Surya Semesta Internusa Tbk Kembangkan Subang Smartpolitan Langsung ke konten utama

PT Surya Semesta Internusa Tbk Kembangkan Subang Smartpolitan


Emiten pengembang lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. akan terus mendukung dan melanjutkan sinergi bersama anak usahanya yaitu PT Nusa Raya Cipta Tbk. dalam mengembangkan kawasan industri terintegrasi Subang Smartpolitan.

Presiden Direktur Surya Semesta Internusa Johannes Suriadjaja mengatakan Nusa Raya Cipta (NRCA) akan digandeng oleh induk usahanya untuk pembangunan Kawasan Industri Subang dan masuk pula dalam proyek pembangunan Tol Cipali - Patimban.

“NRCA nanti akan yang ditunjuk dalam hal ini pembangunan Subang sendiri dan mereka sudah mulai melakukannya. NRCA juga kita harapkan apabila kita dapat Tol Patimban itu akan mengerjakan juga sebagian yang perkiraannya [nilai kontrak] sekitar Rp6 triliun,” papar Johannes, Rabu (11/11/2020).

Menurut Johannes, perkembangan lini bisnis konstruksi emiten berkode saham SSIA itu tahun ini tidak begitu buruk walaupun realisasi kontrak baru tercatat menurun.

Pasalnya, sejumlah proyek bernilai besar sudah berhasil diamankan dan pengerjaannya hanya tertunda ke tahun depan akibat pandemi pada 2020.

Pada kuartal IV/2020 ini, Johannes mengatakan laporan dari manajemen NRCA menyebut pembangunan proyek properti sudah kembali bergeliat.

Perseroan berharap pengerjaan proyek akan lebih optimal pada kuartal II/2020 dan beberapa kontrak yang ditunda juga dapat direalisasikan.

Selain kontrak dari sektor properti, Johannes menunjukkan beberapa proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol juga sudah dibidik perseroan khususnya pembangunan tol Patimban yang dekat dengan Subang Smartpolitan.

“Sebenarnya kan kami [SSIA] juga ikut di situ [Tol Patimban] sebagai pemrakarsa dan kita memang meminta NRCA ini mengerjakan yang JV [usaha patungan] dengan Jasa Marga,” jelas Johannes.

Adapun, SSIA berharap pemerintah dapat memulai tender Tol Patimban pada akhir tahun ini atau pada kuartal I/2021.

Lebih lanjut, NRCA juga disebut telah mendapatkan kontrak baru pada awal tahun ini di sektor tambang nikel. Pengerjaan proyek tersebut juga dalam bentuk JV dengan total investasi mencapai Rp2 miliar.

Namun, pengerjaan proyek tambang nikel masih tertunda karena pandemi pada 2020 dan diperkirakan bisa dieksekusi pada kuartal II/2021.

“Jadi sebenarnya konstruksi tidak begitu buruk dan kami lihat jika situasi pandemi membaik. Tahun depan menurut saya kegiatan di bidang konstruksi akan membaik,” ujar Johannes.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...