google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rilis Obligasi Rp9,8 Triliun, Indika Energy (INDY) Jaga Likuiditas Langsung ke konten utama

Rilis Obligasi Rp9,8 Triliun, Indika Energy (INDY) Jaga Likuiditas


Emiten pertambangan batu bara, PT Indika Energy Tbk., terus berupaya untuk menjaga likuiditas perseroan di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut tercermin dari penerbitan obligasi valas dengan nilai mencapai US$675 juta atau setara Rp9,82 triliun dengan estimasi kurs Jisdor Rabu (4/11/2020) di posisi Rp14.557 per dolar AS.

Adapun, Direktur Utama Indika Energy M. Arsjad Rasjid P.M mengatakan bahwa perseroan telah menyelesaikan proses roadshow dan pricing sehubungan dengan rencana penerbitan tambahan surat utang senilai US$225 juta dengan bunga 8,25 persen, yang akan jatuh tempo pada tahun 2025.

Surat utang itu akan dikonsolidasikan dan membentuk satu seri dengan surat utang yang telah diterbitkan pada 22 Oktober 2020 senilai US$450 juta dengan bunga 8,25 persen yang akan jatuh tempo pada 2025.

Perseroan melalui entitas anak usaha PT Indika Energy Capital IV Pte Ltd., mencatatkan surat utang itu di Singapore Exchange Securities Trading Limited.

Dana hasil emisi obligasi itu akan digunakan untuk pembayaran kembali (refinancing) utang yang akan jatuh tempo bersama dengan hasil dari penawaran surat utang awal dan kas yang ada.

Lebih rinci, dana hasil emisi digunakan untuk melunasi seluruh Surat Utang Senior berkupon 6,375 persen sejumlah US$500 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2023 dan diterbitkan oleh Indo Energy Finance II B.V.

“Selain itu, salah satu manfaatnya juga adalah membantu untuk menjaga likuiditas perseroan,” ujar Arsjad kepada Bisnis, Rabu (4/11/2020).

Sebagai gambaran, total aset perseroan per 31 Maret 2020 berada di posisi US$3,52 miliar, lebih rendah daripada posisi per akhir 2019 sebesar US$3,61 miliar.

Adapun, total kas dan setara kas perseroan berada di posisi US$579,9 juta per 31 Maret 2020, sedikit lebih tinggi dari posisi per 31 Desember 2019 sebesar US$568,6 juta.

Sementara itu, total liabilitas perseroan per akhir Maret 2020 sebesar US$2,52 miliar, lebih rendah dari posisi akhir Desember 2019 sebesar US$2,57.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...