google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [Saham BIRD] BLUE BIRD GROUP BALI DAN LOMBOK SIAP DUKUNG PEMULIHAN PARIWISATA Langsung ke konten utama

[Saham BIRD] BLUE BIRD GROUP BALI DAN LOMBOK SIAP DUKUNG PEMULIHAN PARIWISATA


Setelah berhasil melaksanakan vaksinasi pada ribuan pengemudi Bluebird Group beserta lansia di area DKI Jakarta sejak awal bulan Maret 2021, PT Blue Bird Tbk kembali melaksanakan program vaksinasi sebagai dukungan perusahaan untuk percepatan penanganan pandemi COVID-19, yang kali ini ditujukan kepada keluarga besar Bluebird Group di Bali dan Lombok.

Tidak kurang sebanyak 1.090 (Seribu Sembilan Puluh) pengemudi, karyawan dan petugas lapangan dari Bluebird Group Bali & Lombok telah mendapatkan vaksin.

Penerimaan vaksin terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu pada akhir Maret 2021 dan awal April 2021 melalui kerja sama koordinasi dengan pihak Kepolisian serta Dinas Kesehatan. Berkat program ini, keluarga besar Bluebrid Group Bali menuju ke angka 100 persen tervaksinasi sebagai upaya bentuk dukungan perusahaan untuk turut memulihkan pariwisata di Bali serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan mobilitas bagi para wisatawan, serta masyarakat Bali secara keseluruhan.

Noni Purnomo, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk menyampaikan bahwa keberhasilan vaksinasi ini diharapkan dapat menjadi angin segar untuk industri pariwisata area Bali dan Lombok. "Kami senang dengan tingkat keberhasilan vaksinasi untuk keluarga besar Bluebird Group Bali dan Lombok.

Dengan keberhasilan vaksinasi, tentunya kita berharap menjadi kunci untuk meningkatkan geliat sektor pariwisata tanah air, khususnya Bali dan Lombok yang selama ini telah dikenal luas memiliki daya tarik yang besar untuk turis lokal maupun mancanegara".

Lebih lanjut Noni mengatakan bahwa selain tujuan utama untuk mendukung sektor pariwisata, kegiatan vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan ekstra bagi keluarga besar Bluebird Group dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Penerimaan vaksin ini tidak hanya melindungi pengemudi dan karyawan saja, namun juga memberikan keamanan ekstra bagi keluarga mereka yang menunggu di rumah. Oleh karena itu saya percaya layanan dari Bluebird Bali dan Lombok akan semakin maksimal dalam menjadi transportasi andalan masyarakat di tengah pandemi," tambah Noni.

Sementara itu, General Manager Bluebird area Bali dan Lombok, I Putu Gede Panca Wiadnyana menyampaikan .Pemulihan dari berbagai sektor di Bali dan Lombok, khususnya sektor pariwisata, akan tercapai dengan partisipasi dan dukungan dari semua pihak tanpa terkecuali. Semakin banyaknya jumlah penerima vaksin maka secara langsung dapat semakin mempercepat tercapainya herd immunity sehingga pandemi dapat segera usai.

Oleh karenanya, pada kesempatan vaksinasi kali ini kami juga telah mengajak partisipasi dari masyarakat sekitar Pool dan juga pelaku usaha transportasi lain pada vaksinasi bersama dengan Bluebird Group".

Panca menambahkan bahwa program vaksinasi menjadi semangat ekstra bagi Bluebird Group Bali dan Lombok untuk terus menerapkan protokol kesehatan. .Program vaksinasi yang hampir menyentuh angka 100 persen tervaksinasi tidak akan membuat kami terlena. Justru ini menjadi tanggung jawab kami bersama untuk tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan bagi seluruh anggota Bluebird Group tanpa terkecuali," tutupnya.

Sejak awal pandemi, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan menjadi kunci pelayanan Bluebird Bali dan Lombok. Kebersihan armada dengan penyemprotan disinfektan baik sebelum maupun sesudah beroperasi, hingga penerapan protokol yang tegas bagi pengemudi dilaksanakan secara simultan dalam usaha perusahaan memberikan layanan mobilitas terbaik. Penerapan protokol kesehatan yang ketat akan senantiasa dilaksanakan oleh keluarga Bluebird Group Bali dan Lombok, demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan aman nyaman selama masa pandemi.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida