google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Simak upaya Buana Lintas (BULL) untuk mempertahankan kinerja positif pada tahun ini Langsung ke konten utama

Simak upaya Buana Lintas (BULL) untuk mempertahankan kinerja positif pada tahun ini


Emiten perkapalan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) mengungkapkan tahun ini fokus mempertahankan komposisi pendapatan usaha yang berasal dari kontrak-kontrak Pertamina dan anak usahanya tahun ini.

Sebagai informasi, sepanjang 2020 lalu, kontribusi pendapatan paling banyak disumbang segmen time charter sebanyak US$130,54 juta, disusul segmen angkutan sebesar US$ 36,54 juta, lalu perjanjian pool sebanyak US$ 25,95 juta dan keagenan senilai US$ 1,38 juta.

Lebih jauh lagi, PT Pertamina tercatat menjadi pengguna jasa BULL dengan nilai revenue sebesar US$ 74,60 juta, lalu Maersk Tanker sebesar US$ 25,45juta dan Trafigura Maritme Logistic Pte Ltd senilai US$ 20,28 juta.

Direktur BULL, Kevin Wong menuturkan pihaknya mempertahankan kontrak Pertamina dan anak usahanya minimal 85%. "Sesuai dengan strategi usaha BULL, kami tetap mempertahankan komposisi pendapatan usaha yang berasal dari kontrak minimal sebesar 85% dimana fokus kami tetap pada kontrak-kontrak Pertamina dan anak usahanya," ujarnya kepada Kontan, Kamis (10/6).

Adapun tahun ini BULL menargetkan kontrak baru mencapai US$220 juta dengan fokus pada operasional kapal tanker.

Ia Melanjutkan, dengan armada kapal tambahan yang baru diakuisisi sejak akhir 2019 sampai dengan awal tahun 2021, BULL juga memanfaatkan peluang untuk mendapatkan kontrak dari pasar internasional melalui kontrak time charter dan kontrak pool charter.

Untuk mendukung rencana bisnis tersebut BULL menargetkan pula bisa mendapatkan dana rights issue sebesar lebih dari Rp 500 miliar. BULL juga berencana terus mengembangkan armada. Rencananya, dana tersebut digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha.

"Kami merencanakan untuk menetapkan harga penawaran di harga premium dengan mempertimbangkan kondisi pasar modal pada saat rights issue dilaksanakan," sambungnya.

Ia melanjutkan, pihaknya masih akan memprioritaskan pembelian pembelian kapal bekas pakai dengan usia 10-15 tahun. Pihaknya beralasan, kapal tersebut memiliki risiko kapital yang sangat rendah. Dengan demikian BULL dapat mengimbangi risiko fluktuasi tarif sewa kapal dengan risiko kapital dari pembelian kapal tersebut.

Adapun saat ini, BULL sudah memiliki total 42 kapal dengan total kapasitas mendekati 3 juta DWT serta tingkat utilitas 100%. Pada 2017, BULL telah menambah 4 kapal, pada 2019 menambah 14 kapal.

Sepanjang 2020, BULL membukukan kinerja cemerlang BULL mencatat kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk sebesar 125,84% dan kenaikan revenue sebesar 91,64%.

BULL mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 36,00 juta dari US$ 18,94 juta. Adapun revenue berada di nilai US$ 194,42 juta dari US$ 101,45 juta dari perolehan tahun 2019.

Kontribusi pendapatan paling banyak disumbang segmen time charter sebanyak US$ 130,54 juta, disusul segmen angkutan sebesar US$ 36,54 juta, lalu perjanjian pool sebanyak US$ 25,95 juta dan keagenan senilai US$ 1,38 juta.

Peningkatan juga terjadi pada lini aset, liabilitas dan ekuitas pada tahun 2020. Aset BULL tercatat meningkat 50,31% menjadi US$ 828,00 juta secara year on year, lalu liabilitas naik 78,44% atau setara US$ 477,97 juta dan ekuitas meningkat 23,68 secara tahunan sebesar US$350,03 juta.

Tahun ini, BULL menargetkan peningkatan laba bersih bisa terjadi 50% tahun ini dengan peningkatan tarif sewa rata-rata internasional dan juga effective tonnage armada perusahaan yang naik 40% daripada tahun lalu. 

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...