google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Dividen adalah Bagian Laba Milik Investor, Ini Penjelasannya Langsung ke konten utama

Dividen adalah Bagian Laba Milik Investor, Ini Penjelasannya


Dividen termasuk salah satu laba yang didapat dalam investasi. Dividen dibayarkan dari pemasukan badan usaha kepada pemegang saham.

Pemilik saham nantinya dapat mencairkan laba yang diperoleh dari hasil investasinya itu atau menginvestasikan ulang. Umumnya ditetapkan pajak atas dividen yang dibayarkan pihak pemilik saham.


Apa itu Dividen

Dividen layaknya pengembalian oleh perusahaan terbuka kepada pada pemilik saham. Dividen bersumber dari keuntungan atau laba bersih.

Pengembalian tersebut dapat berupa tunai, setara tunai, saham, atau yang lainnya. Sebagian besar dari laba diserahkan setelah beban biaya terbayar. Pihak yang menentukan pembagian tingkat dividen adalah dewan direksi. Keputusan pemegang saham mayoritas juga dipertimbangkan.

Perusahaan dapat menentukan apakah hendak mempertahankan keseluruhan laba yang didapat untuk diinvestasikan kembali atau disimpan demi kebutuhan di masa mendatang. Pengumuman tentang pendapatan tersebut meliputi kenaikan atau penurunan pada nilai saham.

Banyak investor yang berharap uang yang telah ditanamkan akan kembali sebagai bentuk kompensasi mereka. Kemudian setiap perusahaan juga harus terbuka tentang seberapa besar laba ditahan dan yang dikembalikan kepada investor.

Mengapa ada laba ditahan? Tujuannya untuk diinvestasikan kembali agar bertumbuh di masa depan.

Saat perusahaan menentukan pembayaran dividen, maka ditentukan pula jadwal serta jumlah yang dibayar tiap lembar sahamnya. Misalkan dividen kuartal dinilai Rp20 per lembar saham. Investor yang memiliki 1.500 lembar saham akan mendapat keuntungan dari peningkatan nilai saham serta dividen kuartal senilai Rp30.000.

Pemilik saham dapat menentukan apakah uang tersebut hendak dicairkan. Atau bisa juga diinvestasikan kembali.


Jenis-Jenis Dividen

Ada dua jenis dividen utama, yakni khusus dan preferred. Jenis ini dibagikan sesuai frekuensi deklarasi.

Dividen Khusus

Dividen khusus diserahkan pada saham biasa. Dividen ini kerap diserahkan dalam keadaan tertentu, di mana perusahaan sudah memperoleh laba besar dalam kurun waktu beberapa tahun.

Keuntungan itu dianggap sebagai kelebihan uang tunai. Kelebihan ini dinilai tidak perlu digunakan dalam waktu dekat.

Preferred Dividend

Dividen jenis ini diserahkan kepada pemegang saham preferen. Biasanya mereka mendapat jumlah tetap yang dibayar per tiga bulan. Dividen ini didapat dari saham yang lebih beroperasi layaknya obligasi.


Selain itu, ada juga jenis-jenis dividen lainnya.


Tunai

Banyak perusahaan yang lebih suka membagikan dividen dalam bentuk tunai. Pemasukan itu lazimnya akan ditransfer ke rekening pemilik saham atau dalam bentuk cek.


Aset

Ada pula perusahaan yang memberikan imbal hasil ke investor dalam bentuk aset berupa fisik. Selain itu bisa juga dalam bentuk sekuritas investasi atau real estate. Walaupun begitu, aset sebagai bentuk penawaran dividen masih jarang terjadi.


Saham

Banyak perusahaan yang menawarkan saham sebagai bentuk dividen. Caranya dengan mengeluarkan saham baru.

Saham akan dibagikan merata. Masing-masing investor akan memperoleh dividen, sesuai jumlah saham yang dipunyai perusahaan.


Saham Biasa

Keuntungan berbentuk saham biasa ditawarkan kepada pemilik saham sebagai bagian dari perhitungan keuntungan. Bagian dari dividen ini ditentukan peraturan perundang-undangan, terutama jika dibayar secara tunai serta bisa membuat perusahaan terlikuidasi.

Perusahaan juga bisa menawarkan dividen dalam bentuk lain, misalnya saham perusahaan baru (waran) dan aset keuangan lain. Harga dividen nantinya akan berdampak ke harga saham perusahaan.


Cara Menghitung Pendapatan

Dividen dihitung menggunakan rumus rasio pembayaran dividen. Caranya adalah membagi dividen yang dibayar dengan laba bersih.

Rasio Pembayaran Dividen = Dividen Dibayarkan / Laba Bersih Terlapor

Rasio pembayaran dividen dapat menjadi nol persen jika perusahaan memang tidak menawarkan dividen kepada pemilik saham. Jika perusahaan tersebut membayar keuntungan bersih untuk dividennya, rasio pembayaran dividen adalah nol.

Rasio retensi juga dapat dihitung. Caranya adalah dengan membagi dividen per saham dengan pemasukan per saham.

Rasio Retensi = Dividen per Saham / Pemasukan per Saham

Melalui perhitungan di atas, seseorang akan mengetahui jumlah uang yang dikembalikan kepada pemegang saham. Rasio juga bermanfaat agar dalam perhitungan uang yang diinvestasikan kembali untuk menambah operasional perusahaan, membuat cadangan kas, serta membayar utang.

Hal ini terbukti bermanfaat agar memperlancar kinerja perusahaan. Misalnya perusahaan dengan rasio lebih dari 100 persen menunjukkan ia dapat mengembalikan lebih daripada hak pemilik saham.

Pembagian dividen ini membuat perusahaan meminimalkan penawaran atau bahkan dihentikan. Namun sebaliknya perusahaan yang rasio pembayarannya stabil berarti memiliki posisi keuangannya kuat.


Mekanisme Pembayaran

Dalam pembayaran dividen, ada mekanismenya sendiri. Pengumuman pembagian disertai ex date, payment date, dan cum date.

Cum date adalah hari terakhir perdagangan saham. Hal ini memungkinkan pedagang bisa mendapat dividen dalam bentuk tunai atau saham.

Ex date adalah tanggal yang menjadi batas pembelian saham untuk mendapat dividen di periode yang berlaku. Payment date adalah tanggal saat perusahaan membayar dividen kepada para pemilik saham sesuai yang ditetapkan dalam RUPS.

Dividen nantinya akan ditransfer langsung kepada rekening investor. Dividen juga dikenai Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 10 persen.

Rekening yang digunakan untuk menerima dividen bukan rekening biasa, tetapi Rekening Dana Nasabah alias RDN atau Rekening Dana Investor alias RDI. Kedua rekening ini bisa dibuat di bank atau perusahaan sekuritas.

Pengaruh Dividen kepada Harga Saham

Pembagian dividen kepada para pemegang saham dapat memengaruhi harga saham dan nilai bisnis itu sendiri. Hal ini dapat menurunkan nilai ekuitas karena dana yang diambil untuk membayar dividen.

Dividen yang sudah didebit dalam pembukuan adalah hal yang permanen. Ketika perusahaan mengumumkan dividennya, harga saham akan mengalami kenaikan yang disebabkan kegiatan pasar.

Investor yang sudah membayar premi berharap mendapat dividen. Namun menjelang tanggal hak dividen usai, harga saham mulai turun.

Penurunan terjadi karena investor baru dianggap tidak memenuhi syarat mendapat dividen. Maka dari itu, perusahaan enggan mengembalikan premi.

Apabila pasar diperkirakan tetap positif sampai ex date, kenaikan harga saham bisa jadi lebih tinggi daripada yang ditawarkan. Hal ini dapat membuat kenaikan nilai keseluruhan saham.


sumber : modalrakyat

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

RUPST SOTS Setujui Martinelly Sebagai Direktur Utama

PT Satria Mega Kencana Tbk. (SOTS) emiten properti dan kawasan pariwisata telah menyetujui Martinelly sebagai Direktur Utama dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan yang digelar pada tanggal 7 Juni 2023. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 996.883.300 saham atau 99,68% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku. Manajemen SOTS dalam keterangan tertulisnya Rabu (13/6) menuturkan bahwa RUPST agenda I Menyetujui Laporan Tahunan, termasuk: 1. Laporan Keuangan yang meliputi Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. RUPS agenda 4 mengangkat kembali Floreta Tane selaku Direktur Perseroan dan Husni Heron selaku Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat. Selanjutnya mengangkat Martinelly selaku Direktur Utama Perseroan dan Stevano Rizki Adranacus selaku K...