google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kisah Akbar Himawan Buchari dari Krisis hingga Sukses Berbisnis Langsung ke konten utama

Kisah Akbar Himawan Buchari dari Krisis hingga Sukses Berbisnis


Ada bukit di balik pendakian. Peribahasa ini sepertinya cocok buat dilekatkan pada kisah Akbar Himawan Buchari. Peribahasa yang berarti selalu muncul kesulitan atau tantangan baru setelah satu kesulitan itu selesai merupakan salah satu warna kehidupan sosok pebisnis sukses tersebut.

Berawal dari tahun 1997 ketika ayahnya, Buchari Usman, menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia, GA-152 di Desa Buah Nabar, Kabupaten Deli Serdang. Sang ayah meninggalkan bisnis otobus keluarga saat usia Akbar Himawan Buchari masih 10 tahun. Tak bisa langsung terjun memegang usaha tersebut, dia harus menunggu beberapa tahun sebelum akhirnya diperbolehkan untuk mulai belajar berbisnis.

Setelah masuk SMA, dia tidak langsung mengambil alih usaha sang ayah yang saat itu dipegang oleh pamannya. Dia memulai masuk ke bisnis dari bawah dengan menjadi mekanik, alih-alih langsung ke manajemen. Sebuah petuah dari ayahnya yang membuat dia yakin bahwa jalur itulah yang harus dilakukan.

"Pengusaha transportasi memang harus mengerti mesin. Sebab, itu adalah inti bisnis tersebut," kenangnya dalam sebuah wawancara.

Selama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, pria yang akrab disapa Akbar itu langsung meluncur ke pangkalan bus dan membantu para mekanik. Utak-atik mesin sudah jadi kebiasaannya sejak remaja dan itu sudah dibekali pula sejak usia dini oleh sang ayah. Ketika situasi sudah membaik, krisis lainnya datang menghantam.

Bisnisnya yang bermarkas di Aceh pernah dihadapkan dengan permasalahan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kala itu. Sekadar mengingatkan, konflik bersenjata GAM dan TNI sempat mencapai puncaknya pada tahun 2003 ketika pemerintah RI menerapkan status Darurat Militer di Aceh. Ia mengatakan pada periode-periode darurat tersebut, perusahaan yang dijalankannya tak luput dari intimidasi sejumlah oknum. Bahkan, banyak bus miliknya yang dibakar oleh orang tak dikenal.

"Ada sekitar 20 bus yang dibakar. Tapi, sampai sekarang tidak jelas siapa yang membakar. Kami hanya tahu itu ulah oknum-oknum yang tidak jelas," katanya lagi.

Tidak berhenti di situ saja, di tahun 2004 terjadi gempa bumi dan tsunami di Aceh yang menyebabkan lebih dari 50 bus di pool Banda Aceh terdampak. Pagar pool bus terseret arus, bus-bus itu juga ikut terbawa tsunami. Bisnis terhenti total sampai kondisi benar-benar pulih.

Beruntung semangat dalam dada Akbar Himawan Buchari masih terus membara. Di tengah kondisi seperti itu, otaknya dipaksa untuk berpikir dan mencari solusi agar bisnisnya tetap bisa bertahan dan tidak terus-terusan terpuruk.

"Ketika tsunami menghantam Aceh, sekitar 50 bus di pool Banda Aceh terkena dampaknya. Pagar pool juga terseret arus sampai ke jalan raya. Di tengah kondisi seperti itu, kita dituntut cerdas ambil kendali, harus mengatur anggaran dengan cermat. Bahkan, membangkitkan semangat para kru bus," sambung Akbar.

"Dihimpit oleh keadaan yang cukup sulit, di pool bus sampai dibangun dapur umum. Namun, tsunami justru menjadi semacam blessing in disguise alias berkah tersamar. Sebab, setelah gelombang itu pergi dan kondisi berangsur-angsur normal, bisnisnya semakin terangkat dan mulai normal karena banyak orang yang mengunjungi Aceh," kata pria kelahiran Medan itu.

Akbar Himawan Buchari memiliki keyakinan bahwa setiap usaha dan proses tidak mengkhianati hasil yang dia akan dapatkan nantinya. Krisis dan kerikil serta tempaan menjadi dewasa sebelum waktunya membuat dia harus berjuang dan selalu berusaha, sehingga terbentuk pula mental dan jiwa pebisnisnya yang semakin tangguh.

Kini Akbar tengah mengelola bisnis di berbagai bidang. Selain transportasi (otobus Kurnia), dia juga menjajal bisnis perhotelan (Hotel Swiss-Bellin Gajah Mada dan Hotel Saka Medan), perkebunan, properti, hingga konstruksi.

"Mungkin kalau ayah masih hidup, saya sekarang baru lulus S2 dan baru belajar bisnis. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu," pungkas Akbar Himawan Buchari.

Akbar Himawan Buchari saat ini juga menjajal bidang politik. Dia mendapat kesempatan menjabat sebagai wakil ketua umum BPP HIPMI Masa Bakti 2019-2022. Ia juga menjabat sebagai anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi Partai Golkar periode 2019-2024.



sumber : detik.finance

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr