google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 18 November 2016 (IHSG Penutupan) Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 18 November 2016 (IHSG Penutupan)

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 18 November 2016 IHSG Penutupan

Market Review 18 November 2016
(Investment Information Team,  Daewoo Securities Indonesia)

Setelah menguat selama dua hari terakhir, IHSG mengakhiri akhir pekan ini di zona merah dengan ditutup melemah 22 poin (-0.44%) ke level 5,170.1. Hingga akhir perdagangan tercatat 106 saham menguat dan 176 saham melemah, serta mayoritas sektor ditutup melemah dipimpin oleh sektor mining dan agriculture yang masing-masing ditutup turun 1.89% dan 1.27%. Sementara hanya sektor miscellaneous industry dan basic industry yang ditutup menguat masing-masing 0.16% dan 0.21%. Bursa saham Asia melemah hari ini setelah Janet Yellen memberikan sinyal bahwa bank sentral US semakin dekat dengan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp128 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 0.4% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,428 terhadap US Dollar di akhir perdagangan hari ini.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO)
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham AGRO yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini tengah mencermati perkembangan pola tra nsaksi saham ini.

Advance Stocks:

- MEDC: Harga saham MEDC ditutup menguat Rp15 (+1.14%) ke level Rp1.325 hari ini. MEDC mengumumkan telah menyeselesaikan proses akuisisi dengan anak usaha ConnocoPhillips terhadap kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC) South Natuna Sea Block B. CEO MedcoEnergi mengatakan akan mempertahankan skala kegiatan operasi dan meningkatkan infrastruktur di South Natuna Sea Block B.

- KRAS: Harga saham KRAS ditutup menguat Rp40 (+5.67%) ke level Rp745 pada perdagangan hari ini dipicu oleh tengah disiapkannya peraturan menteri untuk mendukung penurunan harga gas untuk tiga sektor industri yaitu petrokimia, pupuk dan baja. Harga gas khusus untuk industri akan diupayakan agar dapat sesuai dengan  permintaan Presiden, yakni di bawah atau maksimum US$6 per MMBTU.

- BBYB: PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) menambah kepemilikan saham di BBYB, tercatat penambahan saham ini mencapai 400 juta saham. Sehingga pada tanggal 16 November 2016 tercatat jumlah saham Asabri di Bank Yudha Bhakti  tercatat sebesar 28,05% dari sebelumnya 18,11%. Dengan penambahan saham ini, modal inti bank bisa meningkat dan mampu naik kelas ke BUKU II. Harga saham BBYB menguat Rp20 (+7.93%) ke level Rp272 hari ini, setelah menguat dua hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya.

Decline Stocks:

- POWR: Harga saham POWR ditutup melemah Rp60 (-4.3%) ke level Rp1.335 hari ini, POWR menyetujui pembagian dividen interim untuk tahun buku 2016 dalam jumlah sebesar US$10.000.000 atau sebesar US$0,0006216 per lembar saham. Cum dan Ex dividen d pasar reguler/negosiasi 23 dan 24 November 2016 dan di pasar tunai 28 dan 29 November 2016 dan akan dibagikan pada 9 Desember 2016.

- MNCN: Harga saham MNCN ditutup melemah Rp35 (-1.92%) ke level Rp1.785 pada perdagangan hari ini. MNCN tengah bersiap melunasi utang sindikasi senilai US$250 juta yang jatuh tempo tahun depan. Sebagian pinjaman akan dilunasi dengan skema pembiayan kembali. Hal ini diharapkan membuka peluang untuk mendapatkan return on capital yang  lebih baik kedepannya.

- PTBA, BUMI: Saham PTBA dan BUMI memimpin pelemahan sektor mining hari ini seiring dengan China yang akan mempercepat produksi batubara dari tambang yang telah memenuhi standar keselamatan kerja. China telah meningkatkan jumlah hari operasional tambang batubaranya, sesuai dengan peraturan yang mengizinkan tambang batubara yang telah memenuhi standar keselamatan kerja untuk dapat berproduksi selama 330 hari  per tahun (dari 276 hari per tahun), setelah sebelumnya melakukan pembatasan untuk mengendalikan lonjakan harga. Harga saham PTBA dan BUMI ditutup melemah masing-masing Rp800 (-6.7%) ke level Rp11.125 dan Rp18 (-6.92%) ke level Rp242 hari ini.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...