google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Saham : SIMP, 29 Desember 2016 Langsung ke konten utama

Info Saham : SIMP, 29 Desember 2016


JAKARTA. Kinerja saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengungguli saham emiten perkebunan lainnya. Sejak awal tahun atau year-to-date (ytd), harga saham emiten Grup Salim ini mencetak pertumbuhan 47% menjadi Rp 492 per saham.
Hal ini bisa terjadi berkat klasifikasi bisnis yang dilakukan SIMP. "Pencapaian ini karena komplitnya lini bisnis SIMP," kata analis MNC Securities Yosua Zisokhi pada KONTAN, Rabu (28/12).
SIMP menguasai hulu hingga hilir bisnis minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). SIMP memiliki lini bisnis hilir yang memproduksi margarin, minyak goreng dan produk turunan CPO lainnya.
Lantaran produk turunan, SIMP mampu mengatur harga karena produk tadi sudah bernilai tambah. Berbeda dengan emiten lain yang hanya memproduksi CPO, bukan produk turunan yang bisa langsung dikonsumsi.
"Sehingga, kinerja keuangannya tergantung fluktuasi harga jual dan produksi CPO," tutur Yosua.
Posisi kedua saham emiten perkebunan dengan pertumbuhan harga terbaik diraih emiten Grup Salim lainnya, yakni PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Harga saham ini naik 37% (ytd) menuju Rp 1.710 per saham.
Kemudian di posisi ketiga ada saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Harga saham kedua emiten ini sama-sama mencetak kenaikan 14% (ytd), masing-masing jadi Rp 17.125 dan Rp 1.910 per saham. Harga saham CPO rata-rata membaik setelah harga komoditas ini membaik tahun ini.
Meski harga sudah naik tinggi, menurut Yosua, valuasi harga SIMP masih yang termurah. Price earning ratio (PER) SIMP sekitar 15,9 kali. PER tertinggi dicatat saham SGRO yang mencapai 43,8 kali, disusul LSIP dan SSMS masing-masing 27,6 kali dan 23,35 kali.
Sebagai perusahaan terafiliasi, harga saham LSIP juga ikut naik, terkerek sentimen kenaikan saham SIMP. Tapi, Analis NH Korindo Securities Joni Wintarja dalam risetnya menjelaskan, LSIP tertekan kondisi industri CPO selama dua tahun terakhir.
Otomatis, cashflow emiten ini terganggu, sehingga biaya untuk mendanai ekspansi, khususnya penambahan kapasitas pabrik, turut tersendat. Akibatnya, LSIP tahun depan akan sulit memenuhi kenaikan permintaan CPO, karena terbatasnya kapasitas produksi.
"Kami memprediksi pendapatan LSIP tahun depan hanya naik 7%," kata Joni.
Ia memprediksi, pendapatan LSIP tahun ini Rp 3,55 triliun. Tantangan lain CPO adalah La Nina. Efek buruk cuaca ini memang tak sehebat El Nino. Tapi La Nina menyebabkan curah hujan tinggi, sehingga jalan di perkebunan sawit sulit dilewati.
"Ini mengganggu logistik," tulis analis Daewoo Securities Andi Wibowo Gunawan dalam risetnya.
http://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-saham-simp-ungguli-emiten-cpo-lainnya

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d