google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 29 Desember 2016 IHSG Penutupan by YP Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 29 Desember 2016 IHSG Penutupan by YP


IHSG menguat untuk hari ketiga dan menutup perdagangan hari ini di area Overbought jangka pendek dengan naik 93.12 poin (+1.78%) ke level 5,302.56, IHSG menguat tertinggi di kawasan Asia hari ini. Tercatat 196 saham menguat, 128 saham melemah, 117 saham tidak mengalami pergerakan dan 185 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Seperti perdagangan kemarin (28/12), seluruh sektor ditutup di zona hijau hingga akhir perdagangan. Sektor Misc Industry menguat tertinggi diantara sektor lain dengan ditutup naik 3.22%, diikuti oleh sektor Finance dan Infrastructure yang ditutup menguat masing-masing 2.41% dan 2.40%. Investor asing melakukan aksi beli berturut-turut sejak 20 Desember lalu, namun pada hari ini  mencatatkan Net Sell sejumlah Rp223.45 miliar di seluruh Pasar. US Dollar menguat 0.07% terhadap Rupiah, sehingga di akhir perdagangan Rupiah melemah ke level Rp13,470 terhadap US Dollar.

 Unusual Market Activity (UMA)
- PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE)
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa telah terjadi Penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham OMRE yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

 Suspensi
- PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI)
Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham MFMI, dalam rangka cooling down, Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham MFMI di Pasar Reguler  dan Pasar Tunai hari ini.

Advance Stocks:

- INAF : Harga saham INAF ditutup menguat Rp750 (+16.85%) ke level Rp5.200 hari ini. INAF membidik margin laba yang lebih tebal, hal tersebut dapat terpenuhi jika bisnis obat herbal sudah berjalan. Selain itu juga bisnis ini dapat menopang sekitar 20% terhadap total penjualan pada tahun depan.

- BKSL : BKSL akan melakukan rights issue IV atau Penambahan Modal Dengan HMETD dengan saham yang ditawarkan banyak-banyaknya 20.721.957.306 saham biasa seri C. Setiap pemegang 5 saham lama berhak atas 3 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru seharga Rp112 per saham sehingga dana yang diraih mencapai Rp2.320.859.218.272. Harga saham BKSL ditutup menguat Rp 4 (+4.44%) ke level Rp94 hari ini.

- PGAS : Harga saham menguat untuk hari keempat dengan ditutup naik Rp120 (+4.54%) ke level Rp2.760. Rencana pembentukan holding dinantikan dan diharapkan dapat memperlincah gerak korporasi. Selain itu, holding juga diharapkan bisa menyinergikan semua operasi kedua BUMN tersebut dalam satu kendali perencanaan dan kegiatan operasional sehingga akan lebih efektif dan efisien.

- BBCA : BBCA memperoleh penghargaan Indonesia Good Corporate Governance 2016: The Most Trusted Companies 2016. Penghargaan yang diselenggarakan oleh Majalah SWA bersama Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG). Harga saham BBCA ditutup menguat Rp 625 (+4.24%) ke level Rp15.350 hari ini.

- BBTN : BBTN menjalin kerja sama dengan tujuh Badan Usaha Milik Negara dalam pembiayaan perumahan. Kerja sama ini dilakukan untuk mempererat sinergi antar-BUMN sekaligus meningkatkan penghimpunan dana dan penyaluran kredit perseroan. Harga saham menguat untuk hari ketiga dengan ditutup naik Rp25 (+1.43%) ke level Rp1.770.

- SMGR : Perseroan berencana untuk menerbitkan obligasi senilai 5 triliun tahun depan dan akan mengakuisisi perusahaan bahan bangunan. Harga saham menguat untuk hari keempat dengan ditutup naik Rp75 (+0.80%) ke level Rp9.400.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit