google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 28 Desember 2016 IHSG Penutupan by YP Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 28 Desember 2016 IHSG Penutupan by YP

IHSG menguat untuk hari kedua dan menutup perdagangan hari ini di zona hijau dengan naik 106 poin (+2.08%) ke level 5,209.44, merupakan kenaikan intraday tertajam sejak 16 November lalu. IHSG menguat tertinggi di kawasan Asia hari ini. Tercatat 253 saham menguat, 84 saham melemah, 111 saham tidak mengalami pergerakan dan 178 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Sama seperti perdagangan kemarin (27/12), seluruh sektor bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. Sektor consumer menguat tertinggi diantara sektor lain dengan ditutup naik 2.75%, diikuti oleh sektor property dan miscellaneous industry yang ditutup menguat masing-masing 2.61% dan 2.29%. Investor asing melakukan aksi beli berturut-turut sejak 20 Desember lalu, dan pada hari ini kembali mencatatkan net buy sejumlah Rp682 miliar di seluruh Pasar. US Dollar menguat 0.1% terhadap Rupiah, sehingga di akhir perdagangan Rupiah melemah ke level Rp13,460 terhadap US Dollar.

Advance Stocks:

- CTRA, CTRP, CTRS: Pemegang saham akhirnya menyetujui tiga emiten properti Grup Ciputra melebur jadi satu. Artinya, proses penggabungan (merger) CTRS dan CTRP ke dalam entitas CTRA segera selesai pada 19 januari 2017. Dengan merger ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, struktur organisasi perseroan, serta peningkatan likuiditas saham di pasar modal dan memperkuat rasio keuangan perseroan kedepannya. Ketiga emiten grup ciputra ditutup menguat pada perdagangan hari ini. CTRA menguat Rp55 (+4.31%) ke level Rp1.330, CTRP menguat Rp20 (+2.94%) ke level Rp700 dan CTRS menguat Rp40 (+1.5%) ke level Rp2.700.

- LPPF: Harga saham LPPF ditutup menguat Rp700 (+4.99%) ke level Rp14.725 hari ini, menguat pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, ke level penutupan tertingginya sejak 19 Desember lalu. Net income perseroan diestimasi akan meningkat 14% tahun depan. Per September 2016 net profit perseroan meningkat hanya 16% (vs. ekspektasi kenaikan annual profit sebesar 20% oleh konsensus).

- INAF: Harga saham menguat untuk hari ketiga dengan ditutup naik Rp20 (+0.45%) ke level Rp4.450. INAF membidik angka penjualan Rp2,11 triliun untuk tahun depan. Seiring target penjualan ini, maka laba bersih perseroan diperkirakan bakal mencapai Rp30,482 miliar.  Peningkatan penjualan akan dihasilkan dari penjualan obat dan bahan baku obat herbal. Dimana, dari kedua jenis produk itu, diprediksikan akan menyumbang sebesar 20% dari total pendapatan.

- DOID: DOID menargetkan perolehan kontrak naik 10% menjadi 319 juta ton batubara pada tahun depan. Perseroan optimis target kontrak tahun ini akan tercapai, bahkan melampaui target  270 juta ton. Harga saham DOID ditutup menguat Rp14 (+2.82%) ke level Rp510 hari ini.

- ROTI: Entitas anak ROTI, Sarimonde Foods Corporation mengambilalih seluruh saham perusahaan asal Filipina yakni All Fit & Popular Foods, Inc. Dalam pengambilalihan 100% saham All Fit & Popular Foods, Inc. Sarimonde merogoh kocek senilai 173,55 juta peso atau sekitar Rp 46,9 miliar. Kedua belah pihak sudah menandatangani deed of absolute sale of shares of stock pada 23 Desember 2016 lalu. Menutup perdagangan hari ini, harga saham ROTI menguat Rp20 (+1.33%) ke level Rp1.520.

- BMRI: Menguat tiga hari berturut-turut, harga saham BMRI ditutup naik Rp350 (+3.24%) ke level Rp11.150 hari ini. BMRI memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit korporasi tahun ini bisa mencapai Rp220 triliun atau naik 14% dibanding realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp189,2 triliun. Hingga kuartal III 2016 perseroan telah membukukan realisasi penyaluran kredit korporasi sebesar Rp212,4 triliun atau 96,54% dari total target.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal