google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Pasar : Biodiesel, 24 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Info Pasar : Biodiesel, 24 Januari 2017

JAKARTA. Para eksportir biodiesel tengah dilanda kegelisahan pasca pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (20/1) lalu. Pasalnya, ekspor biodiesel dilanda ketidakpastian akibat langkah Trump yang akan mengevaluasi atau membatalkan kebijakan yang dilakukan Presiden AS sebelumnya, Barack Obama.

Sekedar informasi, selama ini, pemerintah AS memberi subsidi harga biodiesel sehingga harga biodiesel di negara tersebut terpaut sekitar Rp 4.500 per kilogram (kg) lebih murah ketimbang harga minyak dari fosil.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Bayu Krisnamurthi mengatakan, berdasarkan data BPDPKS, ekspor biodiesel Indonesia ke AS dari Januari-November 2016 mencapai 1,2 juta ton.

Pasar biodiesel Indonesia ke AS tergolong baru berkembang dan dinilai sebagai pasar minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang prospektif sehingga perlu mendapat perhatian serius. Penggunaan biodisel di AS bisa berkembang karena mendapatkan subsidi dari pemerintahnya.

"Kalau kebijakan anggaran Trump menghapus subsidi tentu akan membuat biodiesel sulit bersaing di AS. Karena itu, sekarang kita dalam posisi menunggu kebijakan Trump terkait biodisel ini," ujar Bayu, Senin (23/1).

Bayu mengatakan, harga biodiesel di AS memiliki selisih sekitar US$ 30 sen hingga US$ 40 sen per kilogram (kg) lebih murah ketimbang harga minyak bumi. Perbedaan selisih harga ini dinilai sangat signifikan bagi warga AS untuk mengonsumsi biodiesel.

Bayu bilang, bila Trump menghapus subsidi ini, BPDPKS memprediksi ekspor biodisel ke AS akan turun drastis. Bayu berharap Trump tidak menghapus subsidi biodiesel sehingga ekspor biodisel Indonesia ke AS akan terus meningkat.

Alihkan ke Uni Eropa

Kendati begitu, Bayu menyebut tak bisa berbuat apa-apa jika Trump akhirnya menghapus subisdi biodiesel di AS. Ia pun menyebut akan menggenjot pasar ekspor lain yang tengah berkembang seperti dua negara Uni Eropa, yakni Spanyol dan Italia.

BPDPKS mencatat hingga November 2016, ekspor biodisel ke dua negara tersebut lebih dari 2 juta ton. "Jadi selain AS, kedua negara di Eropa ini juga menjadi perhatian serius bagi kita," imbuh Bayu.

Selain negara tersebut di atas, ada empat negara utama yang menjadi tujuan ekspor CPO dan produk turunannya. Pertama adalah India sebesar 5,1 juta ton pada November 2016, disusul China (2,8 juta ton), Belanda (2,5 juta ton), dan Pakistan (1,8 juta ton).

Negara-negara ini menjadi perhatian utama para pemain di bisnis CPO agar ekspor CPO indonesia tetap tinggi yang diprediksi tahun ini bisa naik 8,5% dari tahun lalu sebesar 25,7 juta ton.

Corporate Affairs Musim Mas Group Togar Sitanggang mengatakan kekhawatiran sejumlah pihak akan kebijakan Trump, khusus pada ekspor produk CPO dan turunannya, masih sebuah asumsi.

Untuk itu, pelaku usaha masih menunggu kepastian kebijakan tersebut. Togar juga menegaskan, ekspor CPO ke AS tidak hanya biodiesel, tapi ada juga ekspor untuk produk bahan makanan karena minyak sawit tidak mengandung trans fatty acid yang selama ini disebut-sebut berbahaya bagi kesehatan.

Togar bilang, Trump yang tidak percaya terhadap isu perubahan lingkungan sebenarnya bisa menjadi peluang bagi industri CPO untuk masuk ke AS. Namun, Togar tak berani menjamin apakah kebijakan Trump kelak akan menguntungkan CPO.

http://nasional.kontan.co.id/news/biodiesel-terancam-kebijakan-trump

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit