google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Indonesia Hari Ini Sore | Mirae Asset Sekuritas | 25 Juli 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Indonesia Hari Ini Sore | Mirae Asset Sekuritas | 25 Juli 2017


IHSG ditutup menguat 11 poin (+0.2%) ke level 5,813.535 pada perdagangan hari ini. Sektor-sektor ditutup variatif hari ini, dipimpin oleh penguatan sektor infrastructure (+0.99%) dan pelemahan sektor miscellaneous industry (-1.23%). Tercatat 141 saham menguat dan 196 saham melemah. Investor asing mencatatkan net sell sejumlah Rp1,65 triliun di seluruh Pasar hari ini. Hingga akhir perdagangan, US Dollar menguat 18 poin (+0.14%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,327 terhadap US Dollar.

Advance Stocks:

- TMPO: Harga saham TMPO ditutup menguat Rp20 (+11.11%) ke level Rp200 hari ini. TMPO akan menggelar rights issue pada tahun ini sebanyak 333,33 juta saham pada harga penawaran Rp 300. Perseroan menargetkan menghimpun dana Rp 100 miliar dari hajatan ini yang nantinya akan digunakan untuk melunasi utang dan pengembangan anak usaha.  Perseroan juga menargetkan tahun ini dapat mencatatkan laba bersih sebesar Rp 20 miliar dibandingkan rugi yang didapat tahun lalu sebesar Rp 13,56 miliar.

- INCO: Harga saham INCO melonjak Rp130 (+5.99%) ke level Rp2.300 pada penutupan perdagangan hari ini, di tengah prospek nikel yang diestimasi akan membaik. Nickel futures menguat 1.2% hari ini.

- BBTN: BBTN mencatatkan laba bersih pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp1,27 triliun, naik 21,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp1,04 triliun. Kenaikan laba BTN di paruh pertama tahun ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih perseroan, seiring naiknya penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan. Harga saham BBTN ditutup menguat Rp50 (+2.04%) ke level Rp2.490 pada perdagangan hari ini.

- WSBP: WSBP telah membukukan kontrak baru sampai dengan Juni 2017 sebesar Rp5,6 triliun. Perseroan mengungkapkan jika sebagian besar kontrak baru ini didukung oleh proyek pengembangan bisnis, yakni jalan tol. Adapun kontrak baru yang akan dicapai sepanjang 2017 sebesar Rp12,36 triliun. Menguat untuk hari kedua, harga saham WSBP ditutup menguat Rp10 (+2.26%) ke level Rp452 hari ini.

Decline Stocks:

- JPFA: Harga saham JPFA ditutup melemah Rp120 (-9.09%) ke level Rp1,200 hari ini, merupakan pelemahan intraday terdalamnya sejak 24 Agustus 2015, di tengah kekhawatiran menurunnya harga jual rata-rata (ASP) day-old chicken untuk tahun ini. Sementara, culling program pemerintah membantu menopang harga day-old chicken tahun lalu. Pelemahan saham JPFA ini menyeret saham poultry lain seperti CPIN dan MAIN yang masing-masing ditutup melemah Rp210 (-6.46%) ke level Rp3.040 dan Rp45 (-4.30%) ke level Rp1.000.

- AISA: Harga saham AISA kembali melemah hari ini dengan ditutup turun Rp70 (-5.57%) ke level Rp1.185. Penjualan AISA pada semester pertama tahun ini tercatat turun 7% menjadi Rp3,374 triliun dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat Rp3,636 triliun. Perseroan menargetkan penjualan sejumlah Rp7,25 triliun tahun ini. AISA menyelenggarakan public expose pada hari ini yang memaparkan bahwa anak usahanya, PT Indo Beras Unggul (IBU), tidak menjual beras bersubsidi. Juru Bicara PT IBU mengatakan, pihaknya menjual beras dengan membeli gabah dari petani, bukan dengan menjual beras subsidi dan mengemas menggunakan kemasan beras premium.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

RUPST SOTS Setujui Martinelly Sebagai Direktur Utama

PT Satria Mega Kencana Tbk. (SOTS) emiten properti dan kawasan pariwisata telah menyetujui Martinelly sebagai Direktur Utama dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan yang digelar pada tanggal 7 Juni 2023. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 996.883.300 saham atau 99,68% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku. Manajemen SOTS dalam keterangan tertulisnya Rabu (13/6) menuturkan bahwa RUPST agenda I Menyetujui Laporan Tahunan, termasuk: 1. Laporan Keuangan yang meliputi Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. RUPS agenda 4 mengangkat kembali Floreta Tane selaku Direktur Perseroan dan Husni Heron selaku Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat. Selanjutnya mengangkat Martinelly selaku Direktur Utama Perseroan dan Stevano Rizki Adranacus selaku K...