google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham TLKM | 8 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham TLKM | 8 Agustus 2017

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk(TLKM) makin agresif mengembangkan bisnis melalui jalur anorganik. Emiten pelat merah ini tengah mengevaluasi sekitar 10 inisiatif merger dan akuisisi (M&A). 

Digital and Strategic Portfolio TLKM David Bangun mengatakan, TLKM berencana melakukan merger ataupun akuisisi atas beberapa perusahaan di bidang teknologi informasi dan penunjangnya. Misalnya saja, bisnis e-commerce, fintech, dan perusahaan menara. 

TLKM membidik beberapa perusahaan potensial, baik yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri. Dalam rencana itu, TLKMtetap berupaya memegang kendali, dengan menguasai saham mayoritas.

Jika tak ada aral melintang, merger ataupun akuisisi ini akan  dilakukan melalui pasar modal. Misalnya dengan menyerap emisi penawaran saham perdana (IPO) atau backdoor listing

Sayangnya, manajemen TLKM masih menutup rapat informasi nama-nama perusahaan yang tengah dibidik. Yang jelas, salah satu sektor prioritas adalah perusahaan menara. "Karena bisnis menara adalah bisnis yang paling strategis," kata David di Jakarta, Senin (7/8). 

TLKM berencana membesarkan bisnis menara melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). TLKM akan menggabungkan bisnis Mitratel dengan anak usahanya yang lain, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Proses konsolidasi tersebut diharapkan bisa berlangsung tahun depan.

Usai konsolidasi, TLKM akan mengakuisisi perusahaan menara lain, sehingga valuasi Mitratel makin besar. Saat ini, Mitratel merupakan perusahaan menara ketiga terbesar di Indonesia. "Kalau di posisi itu, valuasinya di atas Rp 10 triliun," tambah David. Setelah asetnya meningkat, TLKM akan menyiapkan unit bisnis hasil konsolidasinya itu untuk melantai di bursa efek. 

Posisi kas besar

TLKM belum membeberkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk rencana anorganik itu. Tapi, TLKM akan menyiapkan pendanaan di luar anggaran belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 26,7 triliun-Rp 29 triliun. 

Harry M. Zen, Direktur Keuangan TLKMmengatakan, perusahaan ini masih punya banyak ruang untuk mencari dana eksternal. Per Juni 2017, TLKM masih memiliki kas internal Rp 19,07 triliun. "Kalau biaya merger dan akuisisi terlalu besar, baru kami akan mencari dana melalui pasar surat utang," ujarnya.

Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, ekspansi anorganik TLKM merupakan upaya perusahaan untuk terus mempertahankan penguasaan pangsa pasarnya. Apalagi, saat ini persaingan di industri telekomunikasi dan bisnis digital makin ketat. 

Dengan asumsi pertumbuhan earning per shareke depan antara 18%-20%, Reza masih merekomendasikan buy saham TLKM. Ia mematok target harga TLKM sebesar Rp 5.250 per saham.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...