google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BMRI | 27 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BMRI | 27 Oktober 2017

Pertumbuhan kredit di sektor korporasi dan konsumer mendongkrak kinerja PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada triwulan ketiga tahun ini. Bank pelat merah ini membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 25,4%.

Per September 2017, laba bersih BMRI mencapai Rp 15,07 triliun. Kenaikan laba ini diantaranya ditopang penyaluran kredit yang naik mencapai 9,8% yoy menjadi Rp 686,2 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 625,1 triliun.

Analis Bahana Sekuritas Henry Wibowo dalam riset 25 Oktober, menyebutkan pertumbuhan kinerja terutama ditopang dari sektor korporasi dan BUMN yang memberikan sumbangan terbesar sebanyak 34% dari total pembukuan. Ia merinci, pertumbuhan kredit korporasi mencapai 12% year on year (yoy) menjadi Rp 236,1 triliun, dan kredit konsumer naik 21% yoy menjadi Rp 95,2 triliun.

Penyaluran kredit yang lebih likuid ini menyebabkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BMRI turun 6 basis poin menjadi 3,75% dibandingkan angka tahun lalu di 3,81%. Bahkan, manajemen BMRI optimistis dapat menekan rasio tersebut hingga ke level 3,5%.

Namun target tersebut nampaknya terlalu tinggi mengingat adanya indikator kredit perhatian khusus (special mention) yang bakal membebani kas emiten, terutama untuk tunggakan kredit yang melebihi 30 hari. "Kalau ini masih tinggi, tahun depan NPL-nya bisa meningkat lagi karena pipeline-nya bakal terpenuhi," jelas analis Kresna Sekuritas Daniel Panggabean, hari ini.

Daniel melihat potensi NPL BMRI pada akhir tahun akan mencapai 3,7%. Namun, melihat pinjaman proyek pelat merah moncer, ia tidak segan meningkatkan rekomendasi pada saham ini menjadi buy dengan target harga Rp 7.675. "Kami percaya bahwa BMRI sedang dalam perjalanan yang baik seiring pembayaran dividen masa depan yang stabil," jelas Daniel.

Sebelumnya, Kresna Sekuritas memberikan peringkat hold di level Rp 6.750 per saham.

Perhatian analis juga tertuju pada margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) BMRI yang terkoreksi 30 bps ke level 5,9% yoy. Namun, analis Erni Marsella Siahaan dari Ciptadana Sekuritas menilai, penurunan tersebut masih flat jika dilihat secara year to date. Pasalnya, bank menghadapi penyusutan yield aset yang disebabkan oleh restrukturisasi pinjaman.

"Mengingat Bank Indonesia sudah dua kali pangkas suku bunga, kami mengekspektasi NIM Mandiri akan landai sepanjang tahun seiring turunnya biaya untuk mengimbangi penurunan yield aset," jelas Erni.

Asal tahu saja, BMRI masih mencatat realisasi restrukturisasi kredit yang besar di Rp 49,9 triliun atau naik 26,9% yoy.

Ke depan, Erni masih optimistis BMRI bakal terus tumbuh ditopang pertumbuhan kredit yang dapat mencapai 12,9% tahun depan seiring dengan perbaikan pada kualitas aset. Optimisme ini terutama mengingat keterlibatan BMRI dalam sektor infrastruktur yang terus digenjot pemerintah.

Dengan demikian, ia mengekspektasi hingga akhir tahun, net intereset income BMRI bisa mencapai Rp 53,27 triliun, dan tahun depan Rp 58,25 triliun. Sedangkan laba bersih  tahun ini bakal mencapai Rp 20,42 triliun dan tahun depan sebesar Rp 23,12 triliun

Erna memberikan rekomendasi buy saham BMRI pada harga Rp 8.000. Henry juga merekomendasikan buy di harga Rp 8.125.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...