google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 November 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 November 2017

Market Review 2 November 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup melemah 7 poin (-0.11%) ke level 6,031.107 pada perdagangan hari ini. Tercatat 140 saham menguat dan 211 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin penguatan sektor infrastructure (+1.05%) dan pelemahan sektor consumer (-1.46%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp4,48 triliun di seluruh Pasar hari ini. US Dollar melemah 28 poin (-0.2%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,552 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- SRIL: Harga saham SRIL menguat untuk hari kedua dengan ditutup naik Rp18 (+4.86%) ke level Rp388 pada perdagangan hari ini. SRIL akan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) dengan menerbitkan saham baru maksimal 1.859.288.804 atau mewakili 10% dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga nominal Rp100. Dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk tambahan memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi perseroan dan anak usaha.

- EXCL: Harga saham EXCL ditutup menguat Rp60 (+1.71%) ke level Rp3.560 hari ini. EXCL berencana membiayai kembali (refinancing) utangnya senilai Rp3,5 triliun tahun depan. Perseroan tengah mempertimbangkan instrumen keuangan yang akan digunakan untuk membiayai kembali tersebut, termasuk dengan pinjaman perbankan. XL Axiata akan menghadapi utang jatuh tempo sekitar Rp3,5 triliun tahun depan. Utang jatuh tempo tersebut terdiri atas utang sukuk dan utang bank.

- MRAT: Harga saham MRAT ditutup menguat Rp4 (+2.04%) ke level Rp200 hari ini. MRAT meraih penjualan neto Rp236,17 miliar hingga 30 September 2017 turun dibandingkan penjualan neto Rp259,96 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba neto yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,49 miliar dibandingkan rugi sejumlah Rp5,60 miliar pada tahun sebelumnya.

- HOKI: Harga saham HOKI ditutup menguat Rp16 (+5.09%) ke level Rp330 pada perdagangan hari ini. HOKI berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 900 miliar pada Kuartal III tahun 2017. Penjualan ini meningkat sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dimana pada kuartal III 2016 HOKI meraih penjualan sebesar Rp 816 miliar. HOKI mencatat kenaikan laba bersih sebesar 24% menjadi Rp36 miliar, lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya yang mencatat laba bersih sebesar Rp 29 miliar.

- KMTR: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham KMTR ditutup menguat Rp20 (+5.15%) ke level Rp408. Penjualan neto KMTR melonjak tajam menjadi Rp9,46 triliun hingga periode 30 September 2017 dibandingkan penjualan neto Rp5,52 triliun periode sama tahun sebelumnya. Laba neto tercatat sejumlah meningkat dari Rp120,49 di tahun sebelumnya menjadi Rp391,09 miliar.

Decline Stocks:

- UNVR: Harga saham UNVR ditutup melemah Rp525 (-1.05%) ke level Rp49.075 pada perdagangan hari ini. UNVR dikabarkan akan menjual salah satu produknya yaitu Blue Band. Menanggapi kabar yang beredar, Direktur Keuangan Unilever Indonesia mengatakan bahwa saat ini hal tersebut sedang ditangani oleh Unilever secara global. Unilever global memang berencana akan menjual sebagai total business spread seperti produk untuk backing, cooking dan spread. Mengenai kapan produk tersebut resmi dijual, beliau tidak berkomentar banyak.

- MABA: Harga saham MABA ditutup melemah Rp20 (-1.02%) ke level Rp1.940 hari ini. MABA meraih pendapatan usaha sebesar Rp23,68 miliar hingga periode 30 September 2017 turun dari pendapatan usaha Rp25,14 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi bersih mengalami kenaikan dari Rp34,65 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp53,33 miliar.

- POOL: Harga saham POOL ditutup melemah Rp40 (-1.20%) ke level Rp3.290 hari ini. Pemegang saham utama POOL yakni PT Advista Multi Artha mengurangi kepemilikannya. Advista Multi Artha melepas sebanyak 49.332.900 lembar saham POOL di harga Rp3.240 per lembar pada 25 Oktober 2017. Adapun tujuan transaksi tersebut adalah untuk perhitungan bisnis. Dengan pelepasan ini maka sisa kepemilikan PT Advista Multi Artha di Pool Advista turun menjadi 934.665,964 lembar atau 41,54% dari total keseluruhan saham POOL.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida