google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 November 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 November 2017

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 27 November 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Menutup perdagangan awal pekan ini, IHSG ditutup melemah tipis 2 poin (-0.04%) ke level 6,064.589. Tercatat 160 saham menguat dan 221 saham melemah. Mayoritas sektor berada di zona negatif dipimpin pelemahan sektor basic industry (-2.62%). Hanya sektor consumer dan mining yang berhasil menguat masing-masing 1.17% dan 0.04%. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp245 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 4 poin (+0.03%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,508 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- JECC: Harga saham JECC ditutup menguat Rp150 (+3.12%) ke level Rp4.950 pada perdagangan hari ini. JECC akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2017 kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp200 per lembar atau total Rp30.240.000.000. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 30 November dan 4 Desember 2017 sedangkan di pasar tunai pada 6 dan 7 Desember 2017 dengan DPS hingga 6 Desember 2017.

- BEST: Di akhir perdagangan, harga saham BEST ditutup menguat Rp2 (+0.73%) ke level Rp274. BEST telah melampaui target penjualan tanah tahun ini dengan penjualan seluas 42 hektare (ha) dari target sepanjang 2017 seluas 30-40 ha. Tingginya permintaan penjualan tanah tentunya menambah semangat dan optimisme perseroan untuk terus berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi di Indonesia ke depan.

- BBCA: Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham BBCA menguat Rp300 (+1.42%) ke level Rp21.300. BBCA telah menyelesaikan pembelian 90.000 lembar saham atau 30% dari seluruh saham PT Central Santosa Finance (CSF) dari PT Multikem Suplindo pada 22 November 2017. Nilai transaksi pembelian 30% saham CSF tersebut senilai Rp220 miliar. Pembelian saham ini bertujuan untuk meningkatkan pengendalian perseroan terhadap CSF sehingga akan memperkokoh integrasi serta lebih menyelaraskan arah strategis dan kegiatan usaha CSF dengan perseroan.

Decline Stocks:

- MBSS: Pada perdagangan hari ini, harga saham MBSS ditutup melemah Rp100 (-12.90%) ke level Rp675. MBSS meraih pendapatan usaha sebesar US$50,95 juta hingga periode 30 September 2017 naik tipis dari pendapatan usaha US$50,01 juta di periode sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, rugi yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik jadi US$7,00 juta dibandingkan sebelumnya yang tercatat US$6,74 juta.

- BBRI: Harga saham BBRI ditutup melemah Rp50 (-1.49%) ke level Rp3.300 di akhi perdagangan hari ini. BBRI telah resmi mengakuisisi 35 persen saham anak usaha PT Bahana Pembangunan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, PT Bahana Artha Ventura. Adapun nilai akuisisi perusahaan modal ventura tersebut sebesar Rp71,21 miliar. Akuisisi Bahana Artha Ventura dilakukan guna mewujudkan perseroan untuk merambah bisnis teknologi jasa keuangan (financial technology/fintech) melalui perusahaan modal ventura tersebut.

- RAJA: Mengakhiri perdagangan awal pekan ini, harga saham RAJA ditutup melemah Rp6 (-1.98%) ke level Rp296. RAJA mengalokasikan belanja modal hingga USD70 juta pada tahun depan. Dari jumlah tersebut, sebesar USD11 juta akan dialokasikan untuk pengembangan jaringan pipa dan fasilitas infrastruktur gas lainnya. Sementara itu, sebanyak USD4 juta dialokasikan untuk keterlibatan dalam proyek infrastruktur gas dan pembangkit listrik. Khusus untuk pengembangan bisnis secara anorganik, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar USD55 juta untuk rencana akuisisi perusahan sejenis yang telah beroperasi

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...