google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 29 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 29 Januari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 29 Januari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG menguat 20 poin (0.30%) ke level 6,680.619 pada perdagangan hari ini. Tercatat 236 saham menguat dan 154 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh penguatan sektor mining (+2.56%). Hanya sektor Infrastructure yang ditutup melemah -1.33%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp409 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 60 poin (0.45%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,366 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- ANJT  : Harga saham ANJT ditutup menguat Rp 70 (+5.34%) ke level Rp 1,380 pada perdagangan hari ini. Emiten perkebunan ANJT mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,2 triliun pada 2018. Dana tersebut digunakan untung pembangunan pabrik di Papua Barat senilai Rp189 miliar, pengembangan infrastruktur, penanaman dan peremajaan perkebunan, serta pembangunan unit frozen line edamame sejumlah Rp86 miliar. Pada 2018, sektor kelapa sawit masih menjadi kontributor utama terhadap pendapatan ANJT. Namun demikian, perusahaan berupaya mengembangkan produk non-sawit, seperti sagu dan edamame.

- PTBA : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham PTBA menguat Rp 100 (+3.00%) ke level Rp 3,430. Harga saham PTBA merangkak naik setelah melakukan aksi pemecahan nilai saham pada Desember 2017. Pemecahan nilai saham atau stock split yang dilakukan perseroan pada tahun lalu memberikan dampak positif. Harga saham emiten berkode saham ini naik 53% setelah perusahaan menjalankan aksi korporasi tersebut. Seperti diketahui, PTBA melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5 pada Desember 2017. Hal tersebut diputuskan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 November 2017.

- SOCI : Harga saham SOCI ditutup menguat Rp 6 (+2.08%) ke level Rp 294 hari ini. SOCI telah menandatangani Purchase Agreement sehubungan dengan rencana penerbitan notes yang ditawarkan di luar wilayah Indonesia dalam mata uang dolar AS sejumlah USD200 juta pada 24 Januari 2018.
Notes tersebut memiliki bunga 8,375% yang akan jatuh tempo pada tahun 2023 yang diterbitkan oleh anak usaha perseroan Soechi yatu Capital Pte Ltd yang sepenuhnya dimiliki perseroan.

- SMSM : Harga saham SMSM ditutup menguat Rp 20 (+1.52%) ke level Rp 1.330 hari ini. Emiten SMSM optimistis bisa meraih pertumbuhan pendapatan di atas pertumbuhan industri otomotif. Perusahaan berharap, pendapatan bisa tumbuh sekitar 10% pada tahun ini. Target tersebut sama dengan target yang dipatok tahun lalu. Meski demikian, perseroan belum berencana mendiversifikasi produk dan tetap mengandalkan bisnis penjualan filter dan radiator. Sejauh ini, penjualan perusahaan berkode saham SMSM ini masih didominasi pasar ekspor.

Decline Stocks:

- TLKM : harga saham TLKM ditutup melemah Rp 80 (-1.92%) ke level Rp 4,070 hari ini. Manajemen TLKM optimistis menjalani bisnis pada tahun ini. Sepanjang 2018, TLKM memprediksi pertumbuhan pendapatan berkisar 9%–11% year-on-year (yoy). TLKM sudah menyiapkan serangkaian rencana ekspansi demi mempertahankan dominasi pasar. Demi memenuhi target pendapatan, TLKM menyiapkan rencana ekspansi di lini seluler maupun non-seluler

- BBNI : harga saham BBNI ditutup melemah Rp 100 (-1.04%) ke level Rp 9,500 hari ini. BBNI mencatat nilai buku atau ekuitas BNI pada 2017 sebesar Rp 100,9 triliun. Angka ini naik dari 13,1% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan ekuitas ini selain didorong oleh pertumbuhan laba, juga akumulasi percepatan pertumbuhan laba. Hal ini juga seiring upaya BNI mengontrol biaya operasional. Ke depannya, ekuitas BNI diperkirakan akan terus tumbuh seiring startegi BNI fokus pada pertumbuhan aset produktif yang sehat dan menghasilkan yield optimal. Hal tersebut didukung oleh kebijakan dividen pemegang saham yang mendukung penguatan modal BNI.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...