google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 1 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 1 Februari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 01 Februari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG melemah 7 poin (-0.10%) ke level 6,598.459 pada perdagangan hari ini. Tercatat 208 saham menguat dan 187 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin oleh penguatan sektor miscellanous industry (+0.88%) dan pelemahan sektor basic industry (-1.33%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 909 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 61 poin (-0.45%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,373 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Inflasi Januari 2018 :
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan bahwa pada Januari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,10. Dari 82 kota IHK, 79 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 1,42 persen dengan IHK sebesar 133,17 dan terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 138,34. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,12 persen dengan IHK sebesar 130,28 dan terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 131,63.

Advance Stocks:

-BBCA : Harga saham BBCA ditutup menguat Rp 650 (+2.86%) ke level Rp 23.375 pada perdagangan hari ini. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana akan meluncurkan kartu dengan logo gerbang pembayaran nasional (GPN) pada kuartal II di tahun ini. Adapun, Bank Indonesia (BI) memastikan pada 2018 seluruh penerbit kartu debit wajib menyediakan kartu berlogo nasional GPN. Direktur BCA, Santoso Liem mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan kartu debit berlogo GPN pada awal tahun ini. Menurutnya, desain kartu dan sistem sudah siap untuk diluncurkan, dan tinggal menunggu persetujuan regulator. Pun, saat ini BCA sedang menunggu nomor Bank Identification Number (BIN) yang akan ditetapkan standarnya terlebih dahulu.

-TOPS : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham TOPS menguat Rp 90 (+2.21%) ke level Rp 4150. PT Totalindo Eka Persada Tbk. (TOPS) membidik kontribusi pendapatan 5% dari pengerjaan proyek down payment Rp0 milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Direktur Totalindo Eka Persada Andre Chandra Biantoro menyatakan perseroan optimis dengan prospek proyek rusun down payment (DP) Rp0 milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pasalnya, kebutuhan akan hunian dengan harga terjangkau di ibu kota cukup besar.

-LPCK : Harga saham LPCK ditutup menguat Rp 40 (+1.14%) ke level Rp 3.520 hari ini. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan pendapatan Rp 1,22 triliun pada sembilan bulan pertama tahun lalu. Pendapatan ini naik 1,97% dibandingkan dengan pendapatan LPCK di hingga akhir September 2016 yakni sebesar Rp 1,20 triliun. Meski begitu laba perusahaan properti ini turun menjadi Rp 418,09 miliar. Penurunan keuntungan mencapai 9,9% jika dibandingkan dengan laba LPCK pada periode Januari-September 2016 sebesar Ro 464,08 miliar. Beberapa hal yang memicu penurunan laba adalah karena beban pokok pendapatan yang naik 14,85% menjadi 654,82 miliar. Beban pajak final juga naik 10,19% menjadi 47,46 miliar.

-SIDO : Harga saham SIDO ditutup menguat Rp 30 (+4.83%) ke level Rp 650 hari ini. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% pada tahun ini. Direktur Keuangan SIDO, Venancia Sri Indrijati Wijono mengatakan, sesuai target pertumbuhan pendapatan tersebut, pihaknya juga optimistis laba perusahaan akan tumbuh double digit. Pasalnya, saat ini SIDO mencatat net profit margin yang tinggi, yani sekitar 55%. Agar target tersebut tercapai, Venancia bilang, SIDO akan memaksimalkan distribusi produk di wilayah timur Indonesia. Selain itu, SIDO juga akan memaksimalkan variasi produk. Menurut Venancia, selama ini SIDO seolah disibukkan dengan Tolak Angin dan energy drink. Padahal, menurutnya resep heritage di produk jamu pegel linu milik SIDO punya poteni yang cukup bagus.

Decline Stocks:

-PNBS : harga saham PNBS ditutup melemah Rp 6 (-6.97%) ke level Rp 80 hari ini.  PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk menunjuk direktur baru menggantikan Edi Setijawan yang mengundurkan diri. Penunjukan tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada hari ini. Perseroan menunjuk Bratha Wijaja sebagai anggota baru Direksi Panin Dubai Syariah.

-RIGS : Pada perdagangan hari ini, harga saham RIGS ditutup melemah Rp 8 (-3.47%) ke level Rp 222. Sepanjang tahun 2017 kinerja PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) terlihat masih belum cukup baik. Tercatat sampai dengan kuartal II tahun lalu emiten yang bergerak dalam bidang transportasi laut (Perkapalan) ini masih membukukan kerugian. Menurut laporan keuangan perseroan, Rabu, kerugian yang dialami oleh perseroan disebabkan oleh masih tingginya beban yang dibukukan sepanjang tahun 2017 lalu. Namun bila dibandingkan dengan kinerja keuangan perseroan tahun 2016, kerugian yang dialami oleh perseroan pada tahun 2017 lalu tercatat mengalami penurunan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit