google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Perkembangan Sengketa di PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) 28 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Perkembangan Sengketa di PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) 28 Agustus 2018

Permasalahan sengketa saham di Manajemen PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) masih terus bergulir. Selain ke BFIN, PT Aryaputra Teguharta (APT) pun menggugat Kementerian Hukum dan HAM di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dengan Nomor Perkara 120/G/2018/PTUN.JKT terkait perubahan anggaran dasar atau peralihan saham BFI pada tahun 2001.


Dalam hal ini, Kuasa Hukum PT BFI Finance Indonesia Tbk Hotman Paris Hutapea, mempertanyakan langkah yang dilakukan oleh APT tersebut. Pasalnya lantaran APT bukan pemilik saham BFIN, maka APT dinilai tidak memiliki hak untuk mengajukan gugatan tersebut. Hal itu pun sebelumnya sudah dikuatkan oleh 7 kali Pengadilan Negeri yang isi putusannya menyatakan bahwa Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) Nomor 240 tahun 2006 tidak dapat dilaksanakan (non executable) atau tidak bisa dieksekusi.

"Tujuan eksekusi itu untuk mengembalikan kepemilikan dia, tapi ternyata pengadilan menyatakan tidak bisa dieksekusi. Berarti dia belum jadi pemilik,"kata Hotman usai sidang di PTUN Jakarta.

Jika APT bukan pemilik saham, lanjut Hotman, sesuai pasal 53 UU PTUN maka APT tidak atau belum punya kepentingan untuk mengajukan gugatan tata usaha negara. "Kalau misalnya ada cacat atau pelanggaran dalam surat-surat Kemenkumham, yang berhak itu hanya pemilik. Dan siapa bilang dia pemilik. Sedangkan pengadilan TUN tidak berwenang menentukan siapa pemilik, itu masuk perdata,"ujarnya.

Menurut Hotman, APT terus berusaha mengklaim memiliki saham BFI lantaran nilai saham BFI saat ini sudah mencapai triliunan rupiah di bursa saham. "Siapa yang tidak akan berusaha berjuang untuk mendapatkan harta sebegini bagus dan sangat sehat. Coba dulu waktu krismon (krisis moneter), dimana dia ketika waktu itu masih jadi pemilik saham, mau enggak nanggung utang-utang BFI?,"tanya Hotman.

Seperti diketahui, sengketa antara APT dan BFI ini bermula ketika APT dan Ongko Grup selaku pemegang saham BFI pada waktu itu menyerahkan lebih dari 210 juta saham yang dimiliki di BFI sebagai jaminan atas utang 29 anak perusahaan Ongko Group pada Juni 1999.

Lantaran Ongko Grup tidak dapat melunasi utang bernilai lebih dari USD 100 juta itu hingga jatuh tempo kepada BFI Finance, maka BFI mengeksekusi saham-saham yang dijaminkan tersebut. Hal itu pun sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan di tahun 2000. Dimana APT dan Ongko Grup sebagai pemegang saham telah menyetujui pengalihan gadai saham tersebut sebagai bagian dari penyelesaian utang anak-anak perusahaan Ongko Group kepada BFI Finance.

Setelah pengalihan saham APT dan OM, BFI membebaskan utang grup Ongko dan memberikan surat pernyataan pelunasan utang meskipun pada saat itu harga saham yang dijaminkan lebih rendah dari nilai utang. (end/as)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/bfin-hotman-paris---apt-tak-punya-hak-gugat-karena-bukan-pemilik-saham-bfin,39072855.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit