google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 17 September 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 17 September 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 17 September 2018*

Tercatat 130 saham menguat dan 256 saham melemah. *IHSG -107.0 poin (-1.80%) ke level 5,824.2*, dan *LQ-45 -22.8 poin (-2.44%) ke level 913.9*.

*Sectoral Return :*
- Agri -1.22%
- Mining -1.20%
- Basic-Ind -2.49%
- Misc-Ind -3.06%
- Consumer -1.90%
- Property -1.00%
- Infrastructure -2.49%
- Finance -1.62%
- Trade -1.02%
- Manufacture -2.23%

Investor asing *net sell senilai Rp 394 Miliar*.

*USD/IDR +73.50 poin (+0.50%)* terhadap Rupiah di angka 14,880.

*Suspended*
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan Efek *SAFE* di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada hari ini, serta melakukan perpanjangan penghentian sementara perdagangan Efek *ATPK, MTFN, SIAP, TMPI,* dan *ZBRA* di pasar Regular dan pasar Tunai sehubungan dengan perusahaan yang disebutkan diatas belum melakukan pembayaran pokok angsuran IV ALF 2018 hingga 15 September 2018.

*Saham yang ditutup menguat*

- *DNAR ditutup menguat Rp 38 (+14.61%) ke level Rp 298*. PT Bank Dinar Tbk (DNAR) mengakui rasio kredit bermasalah (NPL) sampai Agustus 2018 mengalami kenaikan. Sampai Agustus 2018 tercatat NPL Bank Dinar sebesar 2,9%. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar bilang, kenaikan rasio kredit bermasalah ini karena penurunan pemakaian kredit. Secara industri, menurut Bank Dinar, kelompok bank BUKU I bisa dibilang pertumbuhan kreditnya masih melambat. Hal ini karena sektor ritel juga masih melemah. Selain itu ini juga disebabkan karena peningkatan suku bunga kredit.

- *CSIS menguat Rp 20 (+5.40%) ke level Rp 390*.  PT Cahayasakti Investindo Tbk (CSIS) melalui entitas usahanya PT Olympic Bangun Persada memutar strategi pengembangan proyek properti. Sebelumnya, perusahaan ini akan membangun proyek Olympic City seluas 25 hektare (ha) yang berlokasi di kawasan kota Bogor. Proyek ini sejatinya dibagi menjadi 3 tahap.Pada fase awal atau tahap pertama, perseroan akan membangun mall, hotel bintang 5, apartemen, dan rumah sakit. Lalu pada 2019 mendatang, akan dibangun secara bertahap SOHO, sekolah, perkantoran modern seperti kawasan CBD. Perseroan akan ditempatkan sebagai main contractor dalam perencanaan pengembangan proyek tersebut.

- *MITI menguat Rp 6 (+7.14%) ke level Rp 90*. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) menadatangani perjanjian gadai saham atas saham PT Indelberg Oil Indonesia (IOI) pada 13 September 2018. MITI memiliki 23,44% saham IOI. Diah Pertiwi Gandhi, Direktur Independen mengatakan, MITI telah menandatangani perjanjian gadai atas 77,40 juta saham IOI atau setara dengan nilai nominal Rp 77,40 miliar, "Sebagai satu syarat restrukturisasi perjanjian kredit antara Bank CIMB Niaga dengan Indelberg Makmur Petroleum anak perusahaan IOI," ungkap Diah, dalam keterbukaan informasi pekan lalu. Seluruh saham IOI yang dimiliki MITI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diberikan oleh CIMB kepada anak perusahaan IOI sebelum MITI menjadi pemegang saham IOI.

*Saham yang ditutup melemah*

- *INTP melemah Rp XX (-XX%) ke level Rp XX*.  Penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. tumbuh 1% secara tahunan pada Agustus 2018 atau sejalan dengan capaian pertumbuhan konsumsi semen nasional. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengatakan perseroan mengantongi volume penjualan 1,6 juta ton pada Agustus 2018. Jumlah itu menurutnya tumbuh 1% dibanding periode yang sama tahun lalu.

- *MEDC melemah Rp 1,025 (-6.02%) ke level Rp 16,000*. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membayar kompensasi atau sweetener kepada para pemegang 14 seri obligasi. Pembayaran kompensasi ini dilakukan setelah rapat umum pemegang obligasi MEDC menyetujui perubahan sebagian rasio keuangan. Pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akhir pekan lalu menyebut, MEDC akan memberikan kompensasi kepada pemegang obligasi sebesar 0,15% dari pokok obligasi yang masih terutang. Pemegang obligasi akan menerima kompensasi ini jika namanya tercatat dalam daftar pemegang rekening per tanggal 11 Juli 2018.

- *BBNI melemah Rp 300 (-3.98%) ke level Rp 7,225*. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merevisi pembukaan jaringan kantor pada 2018. Awalnya, BNI ingin menambah 40 outlet jaringan namun dengan beberapa pertimbangan dikurangi menjadi hanya 37 kantor saja. Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI mengatakan, revisi pembukaan jaringan kantor atau outlet ini sejalan dengan tren perubahan pola transaksi masyarakat yang semakin menyukai transaksi elektronik atau digital.

- *SMRA melemah Rp 20 (-2.89%) ke level Rp 670*. PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menurunkan peringkat PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) sebesar satu notch dari idA+ menjadi idA dengan outlook Stabil. Penurunan peringkat SMRA berlaku atas korporasinya, serta atas Obligasi Berkelanjutan I/2013 dan Obligasi Berkelanjutan II/2015 perseroan. Selain itu, peringkat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2013 juga turun dari idA+(sy) menjadi idA(sy).

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...