google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham GMFI | PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. Kerjasama Dengan Investor Asing Langsung ke konten utama

Saham GMFI | PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. Kerjasama Dengan Investor Asing


Setelah molor cukup jauh dari target awal yaitu April 2018, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. memastikan akan segera mengumumkan kerja sama dengan investor strategis pada bulan depan.

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility AeroAsia Iwan Joeniarto mengungkapkan bahwa perseroan telah menyelesaikan diskusi dengan investor strategis tersebut dan akan segera mengumumkan kerja sama itu pada Oktober 2018.

“Sudah ada [selesai negosiasi dengan investor strategis], bulan Oktober akan kami umumkan,” ungkapnya pada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Iwan belum dapat mengungkapkan siapa investor strategis yang akan menyerap saham perseroan yang dilepas melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Sebagaimana diketahui, manajemen sebelumnya menargetkan dapat menyelesaikan negosiasi dan due diligence dengan investor strategis pada April 2018, di mana investor strategis tersebut akan membantu Garuda Maintenance Facility AeroAsia untuk memperkuat bisnis perseroan.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan emiten dengan sandi GMFI tersebut pada Maret 2018, perseroan menyebut  akan menerbitkan saham baru sebesar 8,28% atau sebanyak-banyaknya 2.337.734.850 lembar untuk dapat diserap langsung oleh ivestor strategis.

Selain itu, induk usaha GMFI yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berpeluang melepas hingga 12% kepemilikan sahamnya pada Garuda Maintenance Facility Aero Asia untuk investor strategis. Volume pelepasan saham Garuda Indonesia akan bergantung pada kebutuhan dana perusahaan saat private placement dieksekusi.

Adapun, saat ini 89,10% saham Garuda Maintenance Facility Aero Asia dikuasai oleh Garuda Indonesia (Persero) sedangkan 10,90% sisanya dimiliki oleh publik.

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menyampaikan hal serupa, kerja sama strategis tersebut akan diresmikan pada Oktober 2018, bersamaan dengan waktu pelaksanaan pertemuan IMF—World Bank.

“Saya sudah mendapat laporan dari Dirut GMF [soal masuknya investor strategis], mungkin ditandatanganinya akan bersamaan dengan event IMF dan World Bank pada Oktober 2018,” ungkap Ari Askhara usai RUPSLB Garuda Indonesia pekan lalu.

 Adapun, Garuda Maintenance Facility AeroAsia membukukan pendapatan sebesar US$222,3 juta selama semester I/2018. Capaian tersebut meningkat 11,5% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya (yoy).

Kendati membukukan kenaikan pendapatan usaha yang cukup signifikan, emiten dengan kode saham GMFI tersebut membukukan penurunan tipis laba bersih periode berjalan sebesar 3,4% menjadi US$20,12 juta, dari semester I/2017 yang sebesar US$20,84 juta.

Garuda Maintenance Facility Aero Asia membidik pangsa pasar domestik tahun ini dapat mencapai 40% setelah menyentuh 34% pada 2017 lalu. Dalam beberapa tahun lagi, perseroan berambisi membidik pangsa pasar domestik 50%.
http://market.bisnis.com/read/20180916/192/838755/garuda-maintenance-gmfi-umumkan-investor-strategis-bulan-depan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...