google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham MYOR | 27 September 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham MYOR | 27 September 2018


Penjualan ekspor berhasil mendongkrak laba bersih PT Mayora Indah Tbk (MYOR) di tengah pelemahan rupiah. Namun, di satu sisi, pelemahan rupiah juga bisa membuat biaya produksi naik dan semakin memberatkan beban utang perusahaan yang dalam mata uang dollar AS.

Berdasarkan laporan keuangan semester I, MYOR berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan 15,19% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 10,82 triliun. Sementara, laba bersih tercatat naik lebih tinggi, yaitu 34,29% secara year on year (yoy) menjadi Rp 735 miliar.

Petumbuhan pendapatan banyak disokong oleh penjualan ekspor yang tercatat lebih besar kontribusinya pada total pendapatan. Tercatat, penjualan ekspor naik 28,4% yoy di semester I menjadi Rp 4,8 triliun. Sementara, penjualan lokal hanya tumbuh 6,6% yoy menjadi Rp 5,9 triliun.

Secara kuartalan, pendapatan MYOR turun 43% yoy menjadi Rp 276 miliar. Putri Tobing, analis Indo Premier Sekuritas Indonesia menilai, perolehan pendapatan MYOR di semester I lebih rendah dari proyeksinya. Menurut Putri, secara kuartalan, pendapatan MYOR turun karena penjualan domestik melambat. Selain itu pengeluaran operasional meningkat 69% yoy.

"Jika tidak dihitung dari keuntungan forex dari penjualan ekspor, laba bersih MYOR hanya mencapai Rp 622 miliar atau turun 15% dari perolehan laba di semester I," kata Putri dalam riset 30 Juli 2018.

Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio memproyeksikan pelemahan rupiah akan berlangsung dalam jangka panjang. Meski emiten yang memiliki orientasi ekspor dapat meraup keuntungan ketika rupiah tertekan, tantangan bisnis tetap ada.

Bertoni mengatakan, dengan proyeksi pelemahan rupiah yang terjadi dalam waktu panjang, diharapkan MYOR dapat mengantisipasi beban pengeluaran dan tingginya bunga pinjaman. "Hal ini bisa saja membebani kinerja keuangan," kata Bertoni, Rabu (26/9).

Mengenai penjualan lokal yang melempem, Bertoni mengatakan kesempatan mendongkrak penjualan lokal hanya bisa dilakukan saat musim libur. Pelemahan penjualan lokal bisa disiasati dengan mengurangi volume produksi khususnya pada produk yang kurang diminati masyarakat lokal sehingga tidak terjadi oversupply di pasar.

Bertoni memproyeksikan, pendapatan MYOR bisa tumbuh 15%-20% dengan price earning ratio sebanyak lima kali. Pertumbuhan kinerja masih bisa terjadi karena adanya katalis positif seperti, penambahan produk baru, dana capex tahun ini yang sudah terealisasi 100%, dan akan membangun pabrik baru.

Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, MYOR berencana mendirikan pbarik untuk menambah tiga lini produk biskuit dan 15 lini produk wafer. Biaya yang dianggarkan dalam membangun pabrik tersebut Rp 600 miliar. Perusahaan sektor konsumer ini mengatakan pembangunan pabrik baru dilakukan karena permintaan produk biskuit dan wafer meningkat.

Di lain sisi, kinerja MYOR belum maksimal bertumbuh karena menurut Bertoni masih terjadi oversupply produk consumer goods.

Bertoni menilai, pergerakan harga saham MYOR termasuk stagnan dan masuk kategori tidak likuid. Meski begitu, Bertoni tetap merekomendasikan buy. "Saham MYOR cocok untuk investor jangka panjang atau hanya menunggu dividen," kata Bertoni.

Sementara, Putri merekomendasikan sell di target harga Rp 2.700. Lakshmi Rowter, analis Mandiri Sekuritas merekomendasikan neutral di target harga Rp 2.800 per saham. Sedangkan, Andrey Wijaya Analis RHB Sekuritas merekomendasikan buy di target harga Rp 3.300 per saham. Kemarin, harga saham MYOR naik 2,24% ke Rp 2.740 per saham.
https://investasi.kontan.co.id/news/saham-mayora-indah-myor-bisa-dikoleksi-untuk-jangka-panjang

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...