google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham MEDC | PT Medco Energi Internasional Tbk Terbitkan Obligasi 2018 Langsung ke konten utama

Saham MEDC | PT Medco Energi Internasional Tbk Terbitkan Obligasi 2018


Penerbitan surat utang PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), yakni Obligasi Berkelanjutan III Medco Energi International Tahap II 2018 mencapai Rp1,2 triliun, lebih rendah dari rencana sejumlah Rp1,25 triliun.

Dalam keterbukaan informasi Rabu (26/9/2018), manajemen MEDC menyebutkan pihaknya sudah menerbitkan obligasi dengan nilai Rp1.202,65 miliar atau Rp1,2 triliun pada Selasa (25/9). Surat utang ini terdiri dari dua seri.

Jumlah obligasi Seri A ditawarkan sebesar Rp1,15 triliun dengan bunga 10%. Jangka waktu surat utang ini adalah 3 tahun sejak tanggal emisi.

Selanjutnya, obligasi Seri B ditawarkan sebesar Rp47,5 miliar dengan bunga 10,75%. Jangka waktu surat utang ini adalah 5 tahun sejak tanggal emisi.

“Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran pertama dilakukan pada 28 Desember 2018,” ungkap manajemen, Rabu (26/9/2018).

Sebelumnya,  dalam keterbukaan informasi, perusahaan menyampaikan siap menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp1,25 triliun. Namun, realisasinya di bawah itu.

Masa penawaran umum pada tanggal 24—25 September 2018 dan penjatahan pada 26 September 2018. Adapun, tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Oktober 2018.

Pembayaran bunga obligasi dilakukan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi atau mulai 28 Desember 2018. Obligasi seri A jatuh tempo pada 28 September 2021, sedangkan pembayaran terakhir obligasi seri B pada 28 September 2023.
http://market.bisnis.com/read/20180926/192/842585/medco-energi-medc-terbitkan-obligasi-rp12-triliun

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida