google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham William Hartanto | 26 September 2018 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham William Hartanto | 26 September 2018

WH Project Outlook 26 September 2018

IHSG ditutup menurun tipis 7.92 poin (-0.13%) menuju level 5874,30 pada perdagangan hari Selasa 25 September 2018.

SUDAH SIAP REBOUND?

Sepanjang perdagangan kemarin, mungkin beberapa dari Anda akan bertanya-tanya mengapa berakhir dengan penutupan yang hanya turun tipis. Jika mencari sentimen penggerak indeks, maka yang diperoleh justru negatif. Sebut saja kemarin USDIDR sudah sempat menyentuh 15000 lagi (data investing.com). Mayoritas saham blue chips turun. Lalu, mengapa kemarin ditutup tipis?

Jawabannya ada pada pilihan fund manager, apakah mereka masih menjalankan tradisi window dressing atau tidak. Dan sejak pekan lalu hingga kemarin, kami menangkap potensi window dressing akan berlanjut. Nampaknya tradisi ini tidak akan pernah berakhir, seperti Sell On May, January Effect, dll.

Pasar telah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed, dan dalam 1 hari ke depan kita akan melihat bagaimana langkah BI menghadapi keputusan The Fed tersebut. Prediksi kami BI akan kembali menaikkan suku bunga dengan optimisme akan cadangan devisa yang cukup untuk menjaga stabilitas Rupiah. Hal ini berhasil terlihat pada penurunan saham sektor perbankan tidak parah, padahal ancaman kenaikan suku bunga The Fed sudah di depan mata. Yang artinya Rupiah sangat terbuka peluang untuk melemah lagi, bukan tidak mungkin lebih parah dari sebelumnya.

Kita akan sama-sama memperhatikan kebijakan antar negara dalam mempertahankan kondisi ekonomi masing-masing. Yang penting, seorang pelaku pasar yang baik tidak akan sibuk menyalahkan keadaan. Dia tahu kapan dan bagaimana harus bertindak dalam kondisi apapun, dan bisa tetap menemukan celah untuk tetap profit bahkan dalam kondisi bearish.


Pekan lalu membentuk pola doji di atas lalu koreksi, dan kali ini ada pola doji di bawah. Lalu, bagaimana dengan IHSG hari ini?

IHSG VIEW

IHSG berpotensi rebound dalam range 5800 s/d 5920.

REKOMENDASI SAHAM

Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk trading hari ini: TRAM, ADRO, PTBA, PNBN, MPMX, KAEF.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit