google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 13 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 13 Desember 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 13 Desember 2018*

Tercatat 271 saham menguat dan 160 saham melemah. *IHSG +62.1 poin (+1.01%) ke level 6,177.7*, dan *LQ-45 +11.9 poin (+1.22%) ke level 987.2*.

*Sectoral Return :*
- Agri +0.72%
- Mining +1.20%
- Basic-Ind +1.48%
- Misc-Ind +1.94%
- Consumer +0.66%
- Property +0.78%
- Infrastructure +2.02%
- Finance +0.97%
- Trade -0.10%
- Manufacture +1.09%

Investor asing *net buy senilai Rp 686 Miliar*.

*USD/IDR -101.0 poin (-0.69%)* terhadap Rupiah di angka 14,496.50.

*Saham yang ditutup menguat*

- *ZONE ditutup menguat Rp 109 (+24.43%) ke level Rp 555*. Perusahaan ritel pakaian dan aksesoris pria PT Mega Perintis Tbk (ZONE) agresif membuka gerai baru setelah menggelar initial public offering (IPO). Dari hajatan ini, Mega Perintis meraup dana segar Rp 58,7 miliar. Direktur Utama Mega Perintis, FX Adinata Nursalim mengatakan, perusahaan akan memperbanyak gerai MOC dan Man Zone secara merata pada tahun ini. Pasalnya, saat ini, perusahaan lebih fokus pada gerai Man Zone. Perusahaan menyebutkan, total ada 87 gerai Man Zone, sementara MOC hanya 19 gerai.

- *GIAA menguat Rp 18 (+8.33%) ke level Rp 234*. Garuda Indonesia resmi mengumumkan pengoperasian layanan penerbangan dari bandara internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Adapun layanan penerbangan dari Bandara Kertajati tersebut diantaranya Kertajati - Tanjung Karang - Palembang pp mulai 18 Desember 2018 dan layanan rute penerbangan Kertajati - Balikpapan - Tarakan pp pada 21 Desember 2018 mendatang. Nicodemus P. Lampe, Direktur Layanan Garuda Indonesia mengatakan dua rute baru ini sejalan dengan komitmen pengembangan jaringan penerbangan nasional perseroan dalam memperluas akses konektivitas penerbangan nasional khususnya melalui Bandara Internasional Kertajati.

- *WEGE menguat Rp 22 (+9.40%) ke level Rp 256*. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan laba di tahun depan bisa tumbuh 20% dibanding capaian tahun ini. Corporate Secretary WEGE, Bobby Iman Setya mengatakan pihaknya optimis dengan pertumbuhan laba di tahun depan. Kendati demikian dia belum mau menjelaskan lebih detil terkait outlook perusahaan konstruksi gedung itu di 2019. Catatan Kontan.co.id, WEGE di tahun ini merevisi target laba bersihnya dari sebelumnya Rp 425,7 miliar menjadi Rp 443 miliar.

- *BMRI menguat Rp 225 (+3.01%) ke level Rp 7,700*. Bank Mandiri menyiapkan dana Rp 13,73 triliun untuk mencukupi kebutuhan masyarakat pada saat perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019. Dana yang disiapkan selama periode 3 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 tersebut meningkat sekitar 50 persen dari alokasi yang disiapkan pada periode normal. Dari nilai tersebut, Bank Mandiri mengalokasikan Rp 1,9 triliun per hari untuk memasok mesin-mesin ATM perseroan di seluruh Indonesia khususnya di wilayah destinasi wisata. Alokasi harian tersebut juga meningkat 11 persen dari kondisi normal.

- *HRUM menguat Rp 55 (+3.74%) ke level Rp 1,525*. PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana untuk melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya 133,38 juta saham atau sebesar 4,93% dari modal disetor. Rencana tersebut, bakal dieksekusi usai mendapat restu pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Januari 2019. Nantinya, eksekusi buyback akan direalisasikan secara bertahap paling lama 18 bulan setelah mendapat persetujuan.

*Saham yang ditutup melemah*

- *BRPT melemah Rp 30 (-1.37%) ke level Rp 2,150*. PT Barito Pasific Tbk (BRPT) dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (12/12), menginformasikan, Prajogo Pangestu selaku Komisaris Utama perseroan melepas saham ke publik. Tujuannya, disebutkan untuk menambah saham free float di bursa. Menurut Direktur BRPT, Andry Setiawan transaksi dilakukan pada 4 Desember 2018 dengan melepas sebanyak 800 juta lembar juta saham atau setara dengan 4,497% dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit