google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham ADHI | Adhi Karya (ADHI) Ajukan Lagi Pembayaran Proyek LRT Rp1,5 Triliun Langsung ke konten utama

Berita Saham ADHI | Adhi Karya (ADHI) Ajukan Lagi Pembayaran Proyek LRT Rp1,5 Triliun


Bisnis.com, JAKARTA— PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengajukan pembayaran ketiga untuk progres pengerjaan light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Tahap I sampai dengan Desember 2018 senilai Rp1,5 triliun.

Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi M. mengatakan pihaknya telah mengajukan untuk pembayaran ketiga pekerjaan light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) Tahap I. Menurutnya, kontraktor pelat merah itu dapat menagih pembayaran untuk progres hingga Desember 2018.

Sampai dengan periode tersebut, sambungnya, jumlah yang dapat ditagihkan sekitar Rp1,5 triliun. Proses pencairan diperkirakan memakan waktu sekitar tiga bulan. “Kira-kira tiga bulan, jadi Maret 2019-April 2019 masuk,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, akhir tahun lalu emiten berkode saham ADHI telah menerima realisasi pembayaran kedua proyek LRT Jabodebek Tahap I senilai Rp2,5 triliun di luar pajak. Dana segar itu diterima dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku pengelola proyek.

Pembayaran itu berdasarkan pekerjaan LRT Jabodebek Tahap I dari Oktober 2017 hingga Juni 2018. Manajemen ADHI menyebut akan menerima pembayaran ketiga untuk progres pekerjaan dari Juli 2018—Desember 2018.

Adapun, pembayaran pekerjaan LRT Jabodebek dilakukan oleh pemerintah melalui Kereta Api Indonesia (KAI) beradasarkan progres pekerjaan yang telah dievaluasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat ADHI memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp250 miliar pada 3 Juli 2019. Jumlah itu berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012 Seri B.

Surat utang tersebut diterbitkan pada 4 Juli 2012. Tingkat kupon yang dimiliki sebesar 9,8% dengan pembayaran bunga tiap tiga bulan.

Entus mengatakan akan melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada Juli 2019. Rencananya, perseroan akan menggunakan dana yang bersumber dari kas internal. “Pelunasan memakai kas internal karena cash on hand kami gede juga,” jelasnya.

Di sisi lain, dia menyebut perseroan juga masih memiliki sisa penawan umum berkelanjutan (PUB) obligasi hingga Rp2 triliun. Izin yang dimiliki berlaku hingga Juni 2019.

Entus mengatakan tidak akan menggunakan dana dari PUB tersebut tersebut untuk memenuhi obligasi jatuh tempo. Pasalnya, kewajiban yang harus dipenuhi hanya Rp250 miliar. “[PUB] untuk modal kerja menyelesaikan proyek-proyek seperti jalan tol Banda Aceh—Sigli,” imbuhnya.

Sebagai catatan, ADHI menganggarkan belanja modal Rp4 triliun hingga Rp5 triliun pada 2019. Kontraktor pelat merah itu akan melakukan investasi di beberapa sektor seperti jalan tol, air, dan properti.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...