google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham INDF | Indofood (INDF) Tarik IFAR dari Bursa Singapura Langsung ke konten utama

Saham INDF | Indofood (INDF) Tarik IFAR dari Bursa Singapura

indofood agri logo

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berniat melakukan tender offer atas saham Indofood Agri Resources Ltd (IFAR) yang tercatat di bursa efek Singapura. Indofood berniat membawa IFAR keluar dari bursa itu.

Menurut keterbukaan informasi, Kamis (11/4), kepemilikan INDF di IFAR tercatat 74,34%. INDF nantinya tender offer untuk 25,66% saham float. Dus, usai tender offer, kepemilikan INDF akan meningkat menjadi 100%.

Victor Suhendra, Corporate Secretary INDF, dalam keterangan resmi, mengatakan, harga penawaran saham IFAR yang diajukan INDF sebesar S$ 0,28. Penawaran akan didanai melalui pinjaman bank.

Saham beredar IFAR mencapai 357,6 juta saham. Dengan hitungan kasar, INDF harus menyiapkan dana sekitar S$ 100,13 juta atau Rp 1,05 triliun. "Dalam hal free float requirement tidak terpenuhi, perseroan tidak bermaksud mempertahankan status IFAR sebagai perusahaan publik dan tidak bermaksud melakukan tindakan apapun untuk memenuhi free float requirement," kata Victor.

Harga CPO

Harga saham IFAR juga cenderung turun. Tahun lalu, harga saham emiten sawit ini turun 49,89%, setelah merosot 25% di tahun sebelumnya. Tapi sejak akhir Maret hingga sekarang, saham IFAR naik dari kisaran S$0,2 jadi S$0,28, kemarin.

Juan Harahap, Analis Artha Sekuritas, menilai, bisnis perkebunan sawit masih menantang. "Harga komoditas masih jadi penghambat," kata dia.

Harga CPO masih dalam tren melemah. Unit bisnis perkebunan sawit Grup Salim di Indonesia, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengaku kesulitan mencetak keuntungan karena harga CPO yang rendah, meskipun telah meningkatan produksi.

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga mencatatkan penurunan laba bersih 54% di 2018 lalu. Ini akibat penurunan harga sawit dan karet. "Untuk rekomendasi wait and see dulu," kata dia.

Sumber:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...