google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham IPCC | IPCC JALIN KERJASAMA DENGAN HYUNDAI GROUP Langsung ke konten utama

Saham IPCC | IPCC JALIN KERJASAMA DENGAN HYUNDAI GROUP




IQPlus, (14/02) - Dengan semangat Customer Centric dan Action dalam nilai perusahaan CINTA (Customer Centric, Integrity, Nationalism, Teamwork, dan Action) PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berupaya untuk meningkatkan kinerjanya terutama upaya dalam membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan para pelanggannya. 

Belum lama ini, IPCC kedatangan tamu khusus dari pabrikan kendaraan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company untuk melihat berbagai fasilitas yang dimiliki oleh IPCC dan kemungkinan adanya penjajakan kerjasama dalam pengiriman kendaraan yang diproduksi oleh Hyundai untuk ekspor. Tentunya hal ini merupakan hal yang positif bagi IPCC dalam menambah pangsa pasar dari para automaker. 

IPCC pun menyambut dengan serius untuk mempersiapkan Car Terminal sebagai tempat yang dapat melayani produk CBU dari Hyundai. Pada hari Selasa, 11 Februari 2020 bertempat di kantor IPCC telah dilakukan pembahasan oleh Direktur Operasi dan Teknik IPCC, Bunyamin Sukur, bersama Senior Manager Hyundai Glovis Mr Sookwang Kim dan Mr Lee Seungok untuk fokus membahas kesiapan IPCC dalam melayani secara penuh rencana ekspor kendaraan Hyundai melalui Car Terminal IPCC. 

Adapun hasil pertemuan dimaksud disepakati dengan tindak lanjut kontrak kerjasama dalam waktu dekat untuk persiapan kegiatan ekspor kendaraan Hyundai dari Indonesia ke Asia dan Eropa melalui Car Terminal IPCC yang perkiraan akan dimulai pada tahun 2021. Meski belum sampai pada tahapan jumlah unit yang akan dilakukan ekspor, baik perdana maupun target selanjutnya, namun dari pihak Hyundai sangat mengapresiasi kesiapan prosedur dan fasilitas yang dimiliki oleh IPCC. 

Bunyamin menjelaskan bahwa, nantinya adanya tambahan ekspor dari kendaraan Hyundai ke wilayah Asia merupakan kepercayaan yang diberikan oleh pabrikan kendaraan kepada kami. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan, yaitu menjadi pengelola terminal kendaraan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan. 

.Selain itu, juga memberikan dampak positif bagi IPCC,. kata dia, Jumat.

Menyinggung pabrikan asal Korea Selatan ini, sekedar informasi,  HYUNDAI menapakkan rodanya di Indonesia lewat agen tunggal pemegang mereknya, PT Citra Mobil Nasional (CMN). Mobil Hyundai pertama yang pertama kali diluncurkan adalah Elantra pada tahun 1995 yang merupakan mobil Korea pertama yang dipasarkan di Indonesia hasil rakitan pabrik Hyundai di Bekasi Barat. 

Sejak awal Hyundai Indonesia sudah mempunyai pabrik assembling dengan kapasitas produksi per tahun 10.000 unit untuk masa kerja satu shift.

Satu tahun berikutnya pada tahun 1996 Hyundai Indonesia merakit Accent dan meluncurkannya pada pertengahan tahun menjelang Gaikindo Expo. Untuk melebarkan sayapnya Hyundai Indonesia kemudian mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Hyundai Mobil Indonesia, sedangkan untuk perakitannya dipercayakan kepada PT Hyundai Indonesia Motor menggantikan nama PT Citra Mobil Nasional. (end/fu)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...