google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kisah Sukses Warren Buffett, Investor Legendaris Dunia Langsung ke konten utama

Kisah Sukses Warren Buffett, Investor Legendaris Dunia

Kisah sukses Warren Buffett dalam menjadi salah satu orang tersukses dalam investasi saham di dunia sangat menarik untuk disimak. Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa Anda pelajari dari kisah sukses investor legendaris ini.

Warren Buffett: Investor Handal Berlatar Belakang Keluarga Ekonom

Hampir semua investor terkenal di dunia pasti tahu, siapa Warren Buffett. Bapak investasi terkaya di dunia ini sudah mengantongi kekayaan mencapai 84,7 miliar dollar Amerika.

Intuisi berinvestasinya memang sudah tidak bisa diragukan lagi.


Ia memulai berbisnis di usia sangat muda dengan latar belakang keluarga ekonom serta ayah yang seorang pialang saham dan anggota Kongres Nebraska Amerika Serikat.

Membeli Saham Pertama Ketika Usia 11 Tahun

Saat anak berusia 11 tahun pada umumnya memilih untuk main dan bahkan malas belajar, Buffett malah mengambil langkah amat unik, yaitu membeli sahamnya yang pertama.

Bisa dibayangkan, betapa uniknya anak 11 tahun membeli saham pertama dengan berbagai perkiraan matang ala ekonom handal.

Pria kelahiran tahun 1930 ini membeli tiga lembar saham dari Cities Services Preferred yang dibanderol dengan harga masing-masing 38 dollar Amerika.  


Saham yang dibeli sempat naik turun, bahkan sampai di angka 27 dollar Amerika. Namun intuisi Buffett sebagai ahli saham memang tidak tertandingi.

Meskipun usianya baru 11 tahun, ia mengerti bahwa pada satu titik harga saham akan naik sehingga ketika nilai lembar berharga itu meningkat sampai 40 dollar Amerika, Buffett menjualnya dan memperoleh keuntungan.

Perjalanan Hidup dan Kunci Sukses Warren Buffett

Perjalanan hidup Buffett semakin mengantarkannya pada kesuksesan. Bagaimana tidak, semua pekerjaan rela dilakukan tetapi secara efektif dan efisien.

Berikut ini adalah beberapa cuplikan kisah hidup Buffett yang menginspirasi sebagai investor terkaya di dunia dengan hasil kerja cerdasnya.

Prinsip Beli dan Tahan Sejak Kecil

Adakalanya saham suatu perusahaan bisa naik dan turun, dan dibutuhkan skill khusus untuk memahami fenomena ini. Maka dari itu, Buffett sejak kecil mengandalkan prinsip beli dan tahan.

Jangan sampai putus asa ketika saham berada di nilai beli yang rendah dan lantas menjualnya, karena ada kemungkinan harga naik di masa depan.

Menjadi Pekerja Keras yang Multitasking

Buffett pernah menjalani bisnis koran dan pinball dengan modal awal sebesar 25 dollar Amerika.

Sikap multitasking yang dimilikinya membuat Buffett dapat memperoleh lebih banyak uang baik ketika bisnisnya berjalan sendiri maupun bekerjasama dengan rekannya.

Menjalin Kemitraan Meskipun Masih Remaja

Bisnis pinball yang dilakukan oleh Buffett bukan hal mudah untuk siswa SMA. Karena kecakapannya dalam membangun kemitraan, maka Buffett meminta Don Danley sebagai temannya untuk bersinergi dalam bisnis pinball.

Tidak hanya itu, ia juga melibatkan tukang potong rambut yaitu Frank Erico yang dapat memperbaiki mesin pinball.

Semasa Kuliah: Semangat Belajar dalam Pendidikan Formal Juga

Tidak hanya bersemangat dalam bisnis, tetapi Buffett juga menyukai pembelajaran formal.

Meskipun mempunyai banyak uang dari usahanya sejak kecil, tetapi Buffett juga tetap fokus belajar dengan memasuki Universitas Nebraska.

Tawaran melanjutkan studi di Wharton School of Business di University of Pennsylvania ditolaknya karena alasan tertentu. Namun bukan berarti ia tidak ingin memperdalam ilmu bisnis.

Ketika membaca buku berjudul “The Intelligent Investor” oleh Benjamin Graham, ia memutuskan untuk pindah ke New York dan memastikan untuk bisa lulus dari Columbia School of Business.

Saling Memotivasi dengan Pasangan Ketika Pasang Surut

Pernikahan Buffett pada tahun 1952 memberikan pria ini 3 anak bernama Susan, Howard, dan Peter.

Susan Thompson menjadi istri sekaligus rekannya dalam menjalani hidup sederhana di apartemen dengan harga sewa cukup terjangkau yakni 65 dollar Amerika.

Buffett dan istrinya berhubungan jarak jauh sampai kematian Susan pada tahun 2004.

Meskipun tidak hidup bersama, tetapi mereka masih berstatus suami istri sampai akhir hayat Susan. Setelah itu, Buffett menikah lagi dengan Astrid Menks.

Punya Strategi Jitu Mengembangkan Investasi dan Kemitraan

Bakat bisnis Buffett memang tidak perlu diragukan lagi, karena setiap investasi yang dibangunnya pasti menghasilkan suatu keuntungan maksimal.

Tidak hanya itu, sistem kemitraan yang menguntungkan partner dan dirinya sendiri juga dipercaya oleh berbagai perusahaan sehingga mengantarkan pria berusia 88 tahun ini menuju kesuksesan berinvestasi.

Punya Investasi Andalan: Coca-Cola Co.

Sejak tahun 1988, Buffett membeli 7% saham Coca-Cola Co. yang sangat banyak digandrungi konsumen seluruh dunia.

Tidak heran jika sampai tahun ini, setelah 30 tahun menjalani investasi tersebut Buffet telah memperoleh keuntungan amat besar.

Sepanjang Hidup Tidak Suka Ponsel dan Kendaraan Pribadi

Bukan karena pelit, tetapi Buffett memang lebih suka naik kendaraan umum daripada milik pribadi. Mungkin ia lebih merasa bebas dan santai ketika menghabiskan waktu dengan orang biasa.

Bahkan pengusaha kelas dunia ini juga membeli rumah yang sangat sederhana untuk ukuran kekayaannya.

Investasi jangka panjang memang harus dijalankan dengan semangat menggebu di setiap langkahnya.

Namun, Anda bisa mencoba untuk berinvestasi di bidang yang disukai agar dapat memperoleh keuntungan maksimal dan kesuksesan finansial seperti Warren Buffett.

Bukan hal mudah bagi seorang Warren Buffett dalam meraih kesuksesan.

Namun, setelah membaca artikel ini Anda akan mendapatkan banyak inspirasi tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana menyikapi sebuah masalah ketika berinvestasi atau berbisnis.

Sumber:
Finansialku. WEB. "Kisah Sukses Warren Buffett, Investor Terkaya di Dunia". Diakses pada 3 September 2020


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida