google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Emiten Batu Bara ‘Kecipratan’ Berkah Omnibus Law Langsung ke konten utama

Emiten Batu Bara ‘Kecipratan’ Berkah Omnibus Law


Omnibus Law dinilai juga akan memberikan dampak positif terhadap emiten pertambangan batu bara.

Dalam beleid terbaru tersebut, tercantum setiap pelaku usaha batu bara yang mengintegrasikan usaha hulu batu baranya dengan usaha hilir akan mendapatkan royalti sebesar nol persen.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan bahwa PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan menjadi salah satu emiten pertambangan batu bara yang akan mendapatkan tuah dari beleid itu.

Pasalnya, saat ini emiten pelat merah itu tengah mengembangkan proyek hilirisasi batu bara dengan mitra strategis perusahaan asal Amerika Serikat, Air Products, yaitu proyek gasifikasi mengubah batu bara menjadi DME.

DME tersebut nantinya akan digunakan sebagai substitusi dari LPG yang saat ini sebagian besar masih di impor. DME itu nantinya juga bisa digunakan sebagai bahan baku industri lainnya.

Proyek DME PTBA akan dikembangkan di Tanjung Enim dan ditargetkan mulai berproduksi komersial pada 2025 dengan konsumsi batu bara sekitar 6 juta ton per tahun selama minimal 20 tahun, untuk menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun-nya.

“Namun, kami belum memasukkan rencana tersebut ke dalam asumsi keuangan kami karena kami masih menunggu teknis dari peraturan pemerintah,” ujar Andy seperti dikutip dari publikasi risetnya, Rabu (7/10/2020).

Selain itu, Andy menjelaskan bahwa Omnibus Law akan menimbulkan pemangkasan birokrasi di bidang ketenagalistrikan. Misalnya, pemerintah pusar bisa merumuskan dan menetapkan kebijakan energi tanpa perlu membicarakannya dengan DPR.

Oleh karena itu, Andy yakin Omnibus Law dapat memberikan kemudahan dalam pembangunan infrastruktur energi dalam jangka panjang dan menguntungkan emiten pertambangan batu bara.

Apalagi, sesuai rencana bisnis kelistrikan Indonesia pada 2019-2028, komposisi kelistrikan Indonesia masih akan didominasi oleh batu bara.

“Kami mencatat bahwa bauran energi Indonesia dari batu bara akan memberikan kontribusi terbesar, yaitu 54,4 persen, terhadap total bauran energi Indonesia pada 2028. Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa pengembangan kelistrikan akan mempengaruhi sektor batu bara Indonesia dalam jangka panjang,” papar Andy.

Di sisi lain, Andy mempertahankan asumsi harga batu bara global untuk setahun penuh 2020 di kisaran US$65 per ton dan mempertahankan posisi Overweight untuk sektor batu bara.

Hal itu dikarenakan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) masih mendapatkan rekomendasi trading Buy dan Buy.

Sementara itu, Andy tetap mempertahankan rekomendasi hold atas PTBA karena belum memperhitungkan potensi royalti nol pajak bagi para pelaku batubara, yang mengintegrasikan bisnis hulu dan hilir mereka.

“Namun, keluarnya peraturan pemerintah tentang hal ini ke depan bisa membuat kami mengubah valuasi kami saat ini,” jelas Andy.

Adapun, mayoritas emiten batu bara di Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (7/10/2020).

Penguatan saham didukung oleh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang naik 2 persen, diikuti saham PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) yang menguat 1,75 persen, dan saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM) yang naik 1,61 persen.

Tidak mau kalah, saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) juga naik 1,09 persen dan disusul oleh saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang menguat 0,44 persen.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham MEDC, JSMR dan ELSA oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Oktober 26, 2023 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,834.39 (+0.41%), consolidation, daily trading range 6,816 – 6,878. Critical level di 6,700. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator Wiiliam%R optimized mulai bergerak naik dan indeks ini masih berada di bawah center line band pada Bollinger Bands Optimized. Pada periode weekly, indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan Stochastic%D masih cenderung konsolidasi dengan sebaran volume terbanyak dari sisi demand dan supply berada atas level saat ini. MEDC Daily, 1,395 (-5.10%), trading buy, TP 1,600 (+14.69%), daily trading range 1,375 – 1,450. Cut loss level di 1,400. Koreksi indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator William%R optimized masih terlihat namun mulai terbatas. Harga saat ini berada di bawah center line pada Bollinger Bands optimized sebaran volume terbanyak dari sisi demand dan sisi supply berada di atas level saat i...