google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pendapatan Blue Bird (BIRD) mulai membaik pada kuatal III 2020 Langsung ke konten utama

Pendapatan Blue Bird (BIRD) mulai membaik pada kuatal III 2020


PT Blue Bird Tbk (BIRD) masih berupaya untuk mengejar dan mengerek kinerja usaha di sisa akhir tahun ini.

Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengatakan, meski secara tahunan pendapatan masih mengalami pelemahan, namun ia mengaku pendapatan BIRD pada kuartal tiga tahun ini meningkat signifikan dibandingkan dengan kuartal 2-2020.

Hal ini sejalan dengan adanya relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Michael menjelaskan, penerapan PSBB jilid dua sekarang ini memang cukup berimbas untuk kinerja BIRD.

"Akan tetapi tidak seberat yang kami alami di masa PSBB pertama pada April kemarin," ungkapnya, Sabtu (3/10).

Meski demikian, sambungnya, sekarang ini trajectory pertumbuhan masih terjadi ketimbang capaian pada kuartal kedua tahun ini dan BIRD akan tetap menjaga capaian kinerja tersebut.

Untuk meningkatkan kinerja, BIRD fokus memberikan layanan yang disertai protokol kesehatan serta mengembangkan bisnis baru seperti pengantaran logistik menggunakan armada taksi.

Bisnis layanan logistik ini dinamakan Birdkirim secara business to business (BtoB) guna memanfaatkan armada di tengah pandemi Covid-19.

"Kami juga berkolaborasi dengan pihak lain untuk pengembangan bisnis logistik seperti kerjasama yang kami lakukan dengan PT Kereta Api Indonesia," imbuhnya.

BIRD bekerjasama dengan KAI untuk memberikan layanan last mile atau transportasi lanjutan kepada para pelanggan kereta jarak jauh dan pelanggan rail express.

"Dimana taksi Blue Bird bisa mengantarkan logistik untuk first dan last mile dari mereka yang mengirimkan barang lewat KAI sehingga tidak perlu repot-repot ke stasiun untuk drop atau ambil barang," paparnya.

Sebagai informasi, pada semester pertama tahun ini BIRD mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun atau menyusut 39,79% dari pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,91 triliun.

Seiring dengan itu, BIRD juga harus menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 93,67 miliar, nilai tersebut berbanding terbalik dengan perolehan pada semester 1-2019 yang mencatat laba bersih Rp 158,37 miliar.

Sumber: kontan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.