google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Akan Terima Dana PEN Langsung ke konten utama

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Akan Terima Dana PEN


PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan menerima pencairan dana investasi pemerintah pekan depan sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan proses pencairan dana talangan dalam bentuk obligasi wajib konversi (OWK) atau mandatory convertible bond (MCB) tersebut tengah dalam tahap finalisasi.

GIAA menjadi salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang mendapatkan investasi pemerintah dalam rangka program PEN dan memperbaiki posisi keuangan. Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 118/PMK.06/2020.

Adapun, Garuda Indonesia akan menerbitkan OWK dengan nilai maksimum Rp8,5 triliun dengan tenor maksimal 7 tahun. 

“Insyaallah dalam bulan ini. Finalisasi tanda tangannya minggu ini, minggu depan paling lambat, sebelum akhir tahun kita sudah bisa keluar,” kata Irfan saat paparan publik daring, awal pekan ini.

Berdasarkan kesepakatan terbaru dengan pemerintah, lanjut dia, pencairan dana tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan perseroan dan kondisi keuangan GIAA di masa depan.

Kendati demikian, dia enggan menyebutkan berapa besaran dana yang akan turun pada tahap pertama. Irfan hanya mengatakan bahwa dana publik yang akan masuk Garuda akan digunakan sesuai kebutuhan dan target-target yang dijanjikan perseroan.

“Mudah-mudahan memang melihat perkembangan yang terjadi, di sisi pendapatan Garuda yang makin membaik, negosiasi dengan para kreditor, kita berharap tahapan ini bisa sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang,” tuturnya.

Berdasarkan data Bloomberg, saham GIAA menguat 3,18 persen ke level Rp454 pada akhir sesi Jumat (18/12/2020). Dalam sebulan terakhir, pergerakan emiten BUMN itu naik 16,41 persen.

Lewat riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg Senin (23/11/2020), Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun menjelaskan bahwa harga saham Garuda Indonesia melonjak 63 persen sejak 6 November 2020. Reli menurutnya dipicu oleh berita terkait vaksin Pfizer, pembentukan holding BUMN pariwisata, dan pengumuman MCB.

“Kami merasa semua informasi ini positif untuk Garuda Indonesia meskipun kami tidak melihat katalisator yang dapat mempertahankan harga saham saat ini jadi menurut kami sentimen bullish di Garuda Indonesia semakin mendahului fundamental,” jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa tujuan pembentukan holding BUMN pariwisata untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan sinergi. Empat industri akan diintegrasikan termasuk maskapai penerbangan, manajemen bandara, pariwisata, dan peritel.

Kendati detail strategi dan garis waktu belum tersedia, lanjut dia, pihaknya meyakini pembentukan holding akan mendorong volume GIAA dengan efisiensi biaya yang lebih baik. Namun, potensi kenaikan dari sentimen ini menurutnya masih terbatas.

Di sisi lain, Lee mengatakan GIAA membukukan rugi bersih US$1,1 triliun pada kuartal III/2020. Realisasi itu lebih tinggi dari perkiraaan tahunan akibat keterlambatan pembayaran dan lesunya industri penerbangan.

Sejalan dengan itu, Mirae menyesuaikan proyeksi kerugian bersih periode 2020 dari US$1,1 miliar menjadi US$1,4 miliar. Secara keseluruhan, rekomendasi jual masih dipertahankan dengan target harga yang lebih rendah dari sebelumnya di level Rp140 per lembar.

“Risiko utama dari panggilan kami adalah berkurangnya jumlah kasus Covid-19 baru dan vaksin yang diperkenalkan di Indonesia sebelum kuartal II/2021,” paparnya.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...