google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Sky Energy Indonesia Tbk Alami Penurunan Laba Bersih Pada kuartal III/2020. Langsung ke konten utama

PT Sky Energy Indonesia Tbk Alami Penurunan Laba Bersih Pada kuartal III/2020.


PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal III/2020, seiring dengan penerimaan yang menurun sepanjang periode tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020, perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp17,14 miliar. Posisi tersebut turun 38,91 persen dibandingkan catatan pada kuartal III/2019 saat JSKY meraup laba bersih Rp26,08 miliar.

Penyebab utama penurunan itu adalah anjloknya penjualan baik secara domestik maupun ekspor. Kontribusi pendapatan dari penjualan domestik pada kuartal III/2020 tercatat sebesar Rp127,77 miliar, jauh di bawah perolehan kuartal III/2019 sebesar Rp255,61 miliar.

Penerimaan perusahaan dari ekspor juga anjlok cukup dalam. Perusahaan hanya mampu mencetak pendapatan Rp62,18 miliar berbanding torehan kuartal III/2019 senilai Rp102,11 miliar.

Dengan performa tersebut, perseroan membukukan laba kotor senilai Rp46,84 miliar, turun dari posisi untung Rp87,34 miliar pada kuartal I/2019. 

Dari sisi kewajiban, per akhir September, emiten yang bergerak di bidang pembangkit listrik itu tercatat memiliki liabilitas sebesar Rp282,05 miliar, turun 11,2 persen dibandingkan catatan kuartal III/2019 sebesar Rp317,63 miliar

Kewajiban ini terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp9,53 miliar dan jangka pendek senilai Rp272,51 miliar.

SUmber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit