google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo United Tractor Anggarkan Capex Tambang Emas Rp1,69 Triliun Langsung ke konten utama

United Tractor Anggarkan Capex Tambang Emas Rp1,69 Triliun


Emiten entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk., mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun depan menjadi US$290 juta atau sekitar Rp4,09 triliun (kurs Rp14.100 per dolar AS) seiring dengan prospek pemulihan ekonomi. Salah satu alokasi capex terbesar untuk tambang emas.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan bahwa perseroan mengalokasikan belanja modal US$290 juta yang nantinya akan berasal dari kantong internal perseroan.

Adapun, sekitar 50 persen capex US$145 juta (sekitar Rp2,04 triliun) akan dialokasikan untuk segmen bisnis kontraktor pertambangan untuk pergantian alat berat yang sudah usang.

“Lalu, sekitar 40 persen atau sekitar US$120 juta [sekitar Rp1,69 triliun] untuk segmen pertambangan emas untuk pengembangan processing plant dan operation improvement, sedangkan sisanya regular capex untuk pemeliharaan,” ujar Sara kepada Bisnis, Rabu (16/12/2020).

Dia menjelaskan bahwa capex tahun depan itu akan lebih tinggi daripada proyeksi realisasi capex pada 2020 yang hanya sekitar US$190 juta.

Padahal, sebelumnya emiten berkode saham UNTR itu telah memangkas capex tahun ini menjadi sebesar US$230 juta hingga US$250 juta dari panduan awal 2020 sebesar US$450 juta.

Pemangkasan capex itu tidak terlepas sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang menjadi tantangan bisnis bagi perseroan seiring dengan melemahnya harga komoditas global.

Di sisi lain, UNTR melaporkan pendapatan bersih konsolidasian Rp46,5 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 29 persen dari Rp65,6 triliun pada kuartal III/2019.

Selain itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 38 persen menjadi Rp5,3 triliun dari Rp8,6 triliun pada periode yang sama pada 2019.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...