google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [CSAP] PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Genjot Pertumbuhan Tambah Empat Gerai Baru Langsung ke konten utama

[CSAP] PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Genjot Pertumbuhan Tambah Empat Gerai Baru


Emiten pengelola gerai ritel modern Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) fokus untuk menggenjot pertumbuhan di tahun ini dengan menambah empat gerai baru di beberapa kota. 

Sekretaris Perusahaan CSAP Idrus H. Widjajakusuma menuturkan, rencana ekspansi itu dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan pendapatan dari pembukaan gerai baru Mitra10. “Segmen retail modern Mitra10 diharapkan akan mendorong pertumbuhan pendapatan dengan rencana membuka 4 toko baru,” katanya kepada KONTAN, Senin (22/2). 

Idrus mengatakan hingga saat ini rencana penambahan empat toko baru tersebut yakni di Banjarmasin, Palembang, Tegal, dan Semarang dan sedang dalam tahap pembangunan. CSAP pun menargetkan satu gerai toko akan segera beroperasi pada kuartal 2/2021 dan sisanya akan beroperasi pada kuartal 3/2021. 

Lebih lanjut, ia mengatakan di tahun ini CSAP tidak berencana untuk mengakuisisi dan mengambil alih gerai Giant Express. “Tahun ini tidak ada rencana untuk mengambil alih/menempati area lama ex Giant. Begitu juga di lokasi-lokasi gerai kami lainnya,” ujar dia. 

Adapun CSAP juga optimistis lewat strategi ekspansi agresif ritel modern itu akan memberikan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Bahkan, perusahaan proyeksikan target pertumbuhan dapat meningkat hingga 10% di tahun ini.  Sementara itu, dari sisi target penjualan, CSAP berharap tahun ini pertumbuhan penjualan secara konsolidasi diharapkan naik 4,8% atau sekitar Rp 12,7 triliun. 

Adapun besaran alokasi untuk pembukaan gerai baru, CSAP telah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 500 miliar di tahun ini. Dari jumlah tersebut modern ritel akan mengambil bagian 80% yang akan digunakan pembukaan gerai barunya. “Sementara sisanya akan kami gunakan untuk kebutuhan segmen distribusi,” jelasnya. 

Idrus menambahkan, agar semua target dapat tercapai, CSAP juga telah menyiapkan beberapa strategi bisnis diantaranya fokus menggenjot pertumbuhan bahan bangunan di produk housebrand untuk tahun ini.

Kemudian CSAP akan melakukan improvisasi supply chain dan logistik yang lebih baik untuk meningkatkan produkstifitas, dan melanjutkan proses digitalisasi dan teknologi hingga efisiensi biaya dan waktu agar proses operasi lebih efisien.

Adapun hingga tahun 2022 CSAP menargetkan akan memiliki 55 gerai Mitra10. Sejauh ini CSAP sudah memiliki 38 gerai Mitra10 yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Surabaya, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Makassar dan Balikpapan.

Sebagai informasi tambahan, hingga September 2020, CSAP mengantongi penjualan bersih hingga Rp 8,69 triliun. Realisasi itu naik 3,82% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 8,37 triliun. Sedangkan laba bersih CSAP melesat 47,88% yoy menjadi Rp 60,63 miliar. 

Sementara dari segmen distribusi rupanya masih menjadi penopang pendapatan hingga Rp 6,01 triliun. Jumlah tersebut meningkat 2,02% yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun dari segmen retail juga tercatat naik hingga 8,09% yoy menjadi Rp 2,82 triliun. Dengan catatan, angka-angka tersebut belum dikurangi dengan eliminasi. 

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...