google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [GIAA] Menteri BUMN Dorong PT Garuda Indonesia Tbk Maksimalkan Kargo Langsung ke konten utama

[GIAA] Menteri BUMN Dorong PT Garuda Indonesia Tbk Maksimalkan Kargo


Menteri BUMN Erick Thohir mendorong PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) untuk memaksimalkan potensi bisnis penerbangan lainnya seperti kargo udara.

"Bisnis model Garuda kami sedang review. Kargo jadi salah satu kekuatan," ujar Menteri Erick dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bisnis sektor kargo udara cukup potensial saat situasi pandemi maupun pascapandemi.

Menurut Menteri Erick, lini bisnis kargo udara dapat didorong untuk ditingkatkan karena kontribusi terhadap pendapatan Garuda Indonesia saat ini sekitar 30 persen menjadi 40 persen.

Saat ini, lanjut dia, Garuda telah melakukan pengiriman kargo ke berbagai rute, mulai dari Manado ke Jepang hingga rute Sumatera ke China.

"Bukan tidak mungkin ke depan lumbung pangan ikan di Maluku jadi base di kirim ke China, Australia, Jepang," kata Erick.

Di samping itu, lanjut Menteri Erick, potensi penerbangan domestik setelah vaksinasi juga akan menjadi peluang penting.

"Tentu tidak bisa juga tutup mata dengan penerbangan penumpang, penumpang ini kekuatan domestik kita ada. Ini yang menjadi suatu strategi yang kita prioritaskan, penerbangan lokal menjadi kunci," katanya.

Erick menyebutkan bahwa 90 persen penerbangan di Indonesia sebelum pandemi merupakan penerbangan domestik.

Di sisi lain, Menteri Erick menambahkan, sistem penyewaan pesawat yang selama ini membebani Garuda Indonesia harus dikaji kembali.

"Yang tidak kalah penting di industri penerbangan terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap 'leasing' pesawat. Banyak pesawat yang menganggur, kita sedang perbaiki supaya win-win, untung sama untung. Jangan terjadi 'grey area' untuk kolusi," katanya.

Erick menginginkan kerja sama penyewaan pesawat harus dilakukan secara transparan sehingga dapat saling menguntungkan.

SemeNtara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mendukung arahan Erick dalam optimalisasi pasar kargo dan penumpang domestik.

"Kami lagi diskusi dengan beberapa pemda yang lainnya untuk membuka jalur-jalur lainnya dari pusat-pusat ekspor seperti Papua dan Ambon, Ambon sudah melakukan perjalanan sekali lewat Manado untuk ekspor ikan ke Narita," katanya.

Irfan menambahkan perseroan juga melakukan renegosiasi armada, salah satunya melalui kebijakan early termination armada Bombardier CRJ - 1000.

"Tidak dapat dipungkiri selama kamo operasikan ini (Bombardier CRJ - 1000) secara rata-rata kerugian lebih dari 30 juta dolar AS per tahun. Sedangkan sewa pesawat 27 juta per tahun untuk 12 pesawat. Apabila kita terminasi 1 Februari sampai akhir masa kontrak pada 2027, kita akan saving lebih dari 220 juta dolar AS. ini sebuah upaya untuk mengurangi kerugian untuk penggunaan pesawat ini di Garuda," (end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit