google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [JSMR] PT Jasamarga Related Business Kembangkan Koridor Tol Langsung ke konten utama

[JSMR] PT Jasamarga Related Business Kembangkan Koridor Tol


Menjelang "go public" atau Initial Public Offering (IPO), PT Jasamarga Related Business (JMRB) tengah gencar menyusun sejumlah persiapan, salah satunya dengan mengembangkan lini bisnisnya. Hal tersebut diucapkan oleh Direktur Utama PT JMRB Cahyo Satrio Prakoso dalam siaran langsung "Lunch Talk" di Berita Satu TV.

Cahyo mengungkapkan, lini bisnis yang tengah menjadi fokus PT JMRB adalah pengembangan kawasan di koridor jalan tol, atau Toll Corridor Development (TCD). Menurutnya, koridor jalan tol memiliki potensi yang amat besar, baik dari sisi bisnis atau ekonomi. Terlebih, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan kelompok usahanya mengelola konsesi jalan tol sekira 1.500 Km di seluruh Indonesia.

"Selain pengembangan TCD, PT JMRB sudah manfaatkan koridor jalan tol untuk peluang bisnis, di antaranya adalah sarana media periklanan dan utilitas seperti fiber optic, pipa minyak, pipa gas, serta pengelolaan dan pengembangan rest area dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM)," jelasnya.

Lebih lanjut, Cahyo juga menjelaskan, saat ini PT JMRB tengah fokus mengembangkan koridor jalan tol di ruas Jakarta-Cikampek Selatan dan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Menurutnya, potensi yang dimiliki Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan memiliki potensi yang amat besar, karena menjadi pelengkap bagi ruas-ruas esksisting seperti Ruas Purbaleunyi, Jakarta-Cikampek, dan JORR.

"Di koridor Japek Selatan kami berencana mengembangkan kawasan industri yang mengombinasikan antara kawasan komersil dan logistik di kawasan Jalan Tol Japek Selatan. Sedangkan di Ruas Jalan Tol JORR, kami tengah mendalami perencanaan pengembangan kawasan mixed use development yang memadukan kawasan residensial, perkantoran, dan retail dalam satu lokasi yang terintegrasi," papar Cahyo.

Selain dua proyek tersebut, Cahyo melanjutkan, PT JMRB pun tengah menjajaki pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Taman Mini di koridor Jalan Tol Jagorawi, dengan mengusung konsep Transit Hub Development, yakni pengembangan transportation hub dari berbagai moda transportasi yang terintegrasi dengan area komersial seperti hotel, perkantoran, dan retail.

Semakin luasnya lini bisnis yang dikelola oleh PT JMRB merupakan proses dan upaya untuk menjadi perusahaan publik. Selain itu, PT JMRB juga senantiasa membuka peluang kerja sama dengan strategic partner dan memaksimalkan potensinya dari sisi SDM. Hal ini seiring dengan dipercayanya PT JMRB sebagai salah satu .core business. Jasa Marga.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...