google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Investasi Saham Aktif vs Saham Pasif, Ini Bedanya Langsung ke konten utama

Investasi Saham Aktif vs Saham Pasif, Ini Bedanya


Meskipun memiliki risiko yang tinggi, saham tetap menjadi salah satu investasi yang diminati banyak orang. Itu karena sanggup memberi keuntungan atau return menggiurkan.

Dalam investasi saham, terdapat dua jenis investasi, yaitu saham aktif dan pasif. Apa perbedaan antar keduanya?

1. Cara investor melakukan pendekatan

Investasi saham ada dua, yakni saham aktif dan pasif

Dalam investasi aktif, seorang investor tidak hanya bertugas untuk menyetorkan atau membeli saham di bursa efek, tetapi juga bertindak sebagai manajer investasi. Investor mangatur kinerja portofolio investasinya sendiri, sehingga kerugian dapat diminimalisir sekecil mungkin. 

Pendekatan yang dilakukan investor aktif adalah pendekatan langsung. Di mana mereka akan menggunakan pergerakan harga saham guna memaksimalkan keuntungan. Sedangkan investor pasif kebalikannya, tidak terlalu banyak mengeluarkan uang untuk membeli saham. Ini karena mereka tidak asal beli karena sekilas terlihat menguntungkan saja. Secara keseluruhan, investor pasif mengharapkan keuntungan penuh dengan modal yang sedikit-dikitnya. Keuntungan ini didapatkan dari bonus, penjualan, rewards, dan lain sebagainya. 


2. Dari siapa yang paling agresif

Tentang siapa yang paling agresif, investasi aktif jauh lebih agresif dibandingkan pasif. Manajer investasi akan memperoleh informasi terbaru dari klien agar tetap up to date pada berita yang baru-baru saja terjadi di depan anaknya.

Tidak sendiri, investor dibantu oleh seluruh tim yang berkaitan dengan kegiatan pembuatan strategi investasi. Agar bisnisnya berjalan sukses, sebaiknya pelajari tingkat kompetisi di pasar. 

Sementara investor saham pasif, lebih suka “main cantik”. Artinya pembelian dilakukan dengan segenap pertimbangan. Bukan pas harga saham turun, langsung hajar dibeli

Mereka akan lebih dulu menganalisa kemungkinan pergerakan harga saham dalam beberapa tahun ke depan. Tinggal menyiapkan uang, lalu bayar.


3. Tingkat ketelitian dalam mengamati pasar

Investor saham aktif setiap harinya berusaha mengamati pergerakan saham di pasar untuk mengetahui saham yang pas untuk kebutuhannya kala itu. Pengamatan ini juga berguna untuk meminimalisir terjadinya kesalahan saat berinvestasi. Misalnya seperti cut loss. Sedangkan investasi pasif cukup berbeda. Di mana keputusan untuk beli dan jual saham didasarkan atas analisis karena biasanya untuk investasi jangka panjang. Contoh membeli saham blue chip, atau yang masuk indeks saham.

4. Kebiasaan mencari informasi

Investor saham harus berupaya memperkaya dirinya dengan sejumlah informasi bermanfaat. Tujuannya untuk meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi saat mereka salah mengambil suatu keputusan investasi.

Informasi ini juga sebagai dasar dalam melakukan aktivitas jual beli saham. Saat reputasi suatu informasi yang tersebar di masyarakat dicap buruk, ada indikasi kalau harga saham akan turun.

Di sinilah para investor aktif melakukan pembelian. Sayangnya, investor aktif harus menyediakan modal besar untuk memborong saham yang sedang turun kala itu.

Sedangkan investor pasif tidak mau terlalu ambil pusing terhadap informasi yang ada di masyarakat. Sebab, keuntungan yang mereka harapkan juga tidak sebesar para investor aktif.

Keuntungan yang investor pasif dapatkan biasanya berasal dari pembagian dividen atau keuntungan suatu emiten setiap tahun.

5. Jangka waktu investasi

Investor aktif memilih untuk berinvestasi dalam jangka pendek. Tak heran kalau mereka selalu memantau pergerakan harga saham kapan saja dan di mana saja.

Barangkali harga sahamnya turun, mereka langsung tahu persentase kerugiannya. Jadi, orang-orang yang aktif menjual saham di bursa adalah para investor aktif.

Dengan aktif melakukan jual beli, investor percaya kalau keuntungan yang diperolehnya menjadi lebih maksimal. Hal berbeda dengan investor pasif yang cenderung membiarkan sahamnya bertumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Namun dalam suatu waktu, investasi pasif bisa saja menjual seluruh lot saham miliknya. Tentu dengan catatan keuntungan yang didapatkannya sudah maksimal.

6. Biaya operasional

Aktivitas jual beli saham hampir sama seperti membeli di suatu supermarket atau makan di sebuah restoran. Ada sejumlah biaya lainnya yang harus dikover karena telah menikmati fasilitas yang supermarket maupun restoran sediakan.

Bedanya di saham cenderung ke biaya operasional untuk membayar fee platform sebagai tempat bertransaksi jual beli saham. Semakin aktif investor bertransaksi, semakin besar biaya operasionalnya.

Sedangkan biaya operasional investor pasif tidak sebesar yang aktif. Sebab, investor pasif jarang melakukan jual beli. Kalaupun ingin membeli, mereka cenderung memilih saham-saham blue chip yang tidak hanya memberikan dividen dalam jumlah lumayan, tapi juga perlindungan terhadap kegiatan bisnisnya yang selalu terjaga.

Pilih Investasi Saham Aktif atau Pasif?

Baik investor aktif maupun pasif, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sesuaikan lagi dengan mentalmu dalam berinvestasi dan fleksibilitas waktu. Jika mentalmu kuat, waktumu banyak, jadilah investor aktif atau sebaliknya.

sumber : cermati


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal