google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kisah Inspiratif Juru Parkir Punya Saham di 10 Perusahaan Langsung ke konten utama

Kisah Inspiratif Juru Parkir Punya Saham di 10 Perusahaan


Pasar modal atau saham bisa menjadi salah satu investasi yang menjanjikan untuk jangka panjang. Namun, tidak semua orang tertarik terjun di dalamnya. Seorang sekuriti sekaligus juru parkir, Eko Rochmadi, memiliki saham di 10 perusahaan.

SELEPAS shift malam, Eko menyempatkan diri menemui Jawa Pos Radar Solo. Berbagi ilmu mengenai saham ternyata menjadi antusiasme tersendiri bagi Eko. Meski baru tiga bulan menanamkan modal di beberapa perusahaan, dia mengaku sudah mulai untung. Semua ini dipersiapkan untuk biaya sekolah anaknya.

“Saya mengenal investasi itu sejak sekolah. Beberapa di antaranya ada tabungan, obligasi, dan saham. Saya tertarik. Cuma, waktu itu kan saya hanya tahu ilmunya dari baca, jadi belum ada keberanian menanamkan saham karena memang tidak tahu,” jelas Eko yang bekerja sebagai juru parkir (jukir) dan sekuriti di salah satu perusahaan industri di Kota Solo.

Hobinya tak hanya membaca buku, melainkan juga koran. Ketertarikan mengenai saham semakin tumbuh setelah dia banyak membaca koran mengenai rubrik ekonomi.

Setelah Kantor Bursa Efek Indonesia Cabang Surakarta membuka sekolah pasar saham, dia pun daftar. Rasa ingin tahu yang tinggi ternyata membuat dia ingin tahu lebih dalam mengenai saham.

Pada Februari lalu, Eko mulai berani daftar dan menaruh deposit dari hasil kerjanya sebagai tukang parkir di salah satu pasar Kota Solo. Meski sudah memiliki pekerjaan tetap sebagai sekuriti, Eko tetap mencari pekerjaan sampingan untuk menabungkan uang hasil kerjanya ke pasar saham. Setelah satu bulan belajar dan berlatih, pada Maret lalu, dia mulai mencoba menanam modal di beberapa perusahaan.

“Ragu sebenarnya tidak ada, karena kita didampingi terus oleh sekuritas. Bahkan 10 perusahaan yang saya pilih itupun juga atas rekomendasi dari sekuritas, di antaranya ada perbankan dan beberapa perusahaan lain. Meski terlihat semuanya sehat, saya pernah mengalami satu dua perusahaan yang sempat anjlok, karena kondisi ekonomi global,” terangnya.

Meski begitu, Eko mengalihkan kekhawatirannya dengan selalu bertanya kepada sekuritas. Hal tersebut tidak membuatnya kapok atau memutuskan untuk berhenti. Karena niatnya adalah untuk investasi jangka panjang. Dia tetap yakin, meski saat itu anjlok, perusahaannya tetap akan tumbuh.

“Tidak ada kendala selama berkecimpung dalam dunia pasar modal ini. Asalkan ada niat terus belajar, akan dapat ilmunya,” ujarnya.

Keterbatasan ekonomi yang dialami tak menyurutkan dia terus bertahan di dunia saham. Ternyata di balik niat itu ada istri yang selalu mendukung. Sampai saat ini, Eko bisa mengerti kapan waktunya menjual dan membeli saham serta memupuknya.

“Jujur saja, investasi ini saya lakukan untuk mempersiapkan putri saya yang baru berumur dua bulan. Meski sudah ada uang yang dihasilkan dari saham tersebut, saya memilih untuk menanamkan kembali karena niatnya memang untuk investasi,” tandasnya.

Bagi Eko, pasar modal bukanlah investasi tanpa tujuan. Semuanya jelas dan termonitor. Bahkan segala laporan perusahaan transparan diinformasikan kepada seluruh pemilik saham. Pasar saham ini merupakan peluang yang harus diambil, khususnya anak muda karena dengan menanamkan modal di perusahaan dalam negeri, ada sumbangsih masyarakat untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Prinsip yang selalu dipegang oleh pecinta sekaligus guru olahraga catur ini adalah niat bulat untuk investasi saham dan manajemen keuangan yang tepat. Sehingga semua yang dilakukan bisa jelas. “Tentu harus rajin baca, bertanya, dan belajar menjadi sebuah keharusan bagi pemilik saham,” ujarnya.

sumber : pojoksulsel


Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr