google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Tips Investasi Pemula Sesuai dengan Usia Langsung ke konten utama

Tips Investasi Pemula Sesuai dengan Usia

Mendengar kata investasi, pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga semua orang, bahkan saat ini investasi sudah mulai menjadi tren gaya hidup. Sebagian orang sudah mulai sadar dan membuka pikirannya bahwa mengelola keuangannya dengan baik dan benar merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Salah satu yang mulai mereka lakukan adalah dengan melakukan investasi.

Apa saja manfaat investasi? Yang jelas investasi bisa menolong keuangan ketika kondisi finansial memburuk. Tidak hanya itu, investasi juga bisa memberikan keuntungan dengan jumlah yang berkali-kali di masa yang akan datang. Hal ini bisa membuat Anda mencapai kesejahteraan finansial dimana Anda bisa merasakan kehidupan yang lebih baik dan bahagia.

Anda belum punya investasi? Jangan khawatir, berapapun usia Anda ini, ingatlah untuk tidak pernah ada kata terlambat dalam memulai investasi. Namun, tidak semua usia bias bebas memilih produk investasi yang diinginkan.

Setiap jenjang usia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan seiring berjalannya waktu segala kebutuhan yang Anda inginkan juga berubah. Contohnya saja, saat usia Anda berada di 20 tahun, tentu sama sekali tidak ada pikiran memiliki rumah, tapi ketika usia sudah menginjak 35 tahun keinginan tersebut baru muncul. Oleh sebab itu, Anda harus cerdas dalam memilih produk investasi yang sesuai dengan usia Anda saat ini.

1. Usia 20-30 Tahun

Emas salah satu jenis investasi yang cocok untuk usia 20-30 tahun

Usia yang tergolong masih sangat muda atau bisa dibilang masih kuliah atau fresh graduate. Walaupun sudah bekerja, gaji yang didapatnya akan digunakan sepuasnya mereka untuk belanja, kulineran atau travelling.

Di sini artinya, karakter keuangan di usia muda dibawah 30 tahun cenderung belum bisa mengelola keuangan dengan cukup stabil. Mereka berpikir dirinya belum memiliki tanggungan apa-apa yang memberatkan keuangannya, kalaupun ingin membantu keuangan keluarga biasanya hanya sewajarnya saja tanpa dipatokin nominalnya.

Apabila Anda sudah kepikiran investasi di usia ini, itu artinya Anda selangkah lebih maju dan bisa menjadi awalan yang sangat bagus untuk keuangan di masa depan.

Tips:

Ada baiknya tujuan investasi untuk jangka panjang yaitu minimal 10 tahun.

Pilihlah produk investasi dengan risiko yang sesuai dengan karakter. Apakah Anda orang yang konvensional alias takut merugi atau orang yang ingin untung besar tanpa terlalu khawatir dengan risiko merugi?

Persentasi besaran uang yang bisa dikeluarkan untuk investasi mulai dari 50%-70% dari pendapatan/gaji yang didapat.

Pilihan produk investasi yang cocok ialah saham, reksadana, unit-link, emas, properti, valuta asing, obligasi hingga deposito.

2. Usia 30-40 Tahun

Properti cocok untuk usia 30-40 tahun

Tak bisa dipungkiri lagi pasti sudah ada yang berkeluarga ataupun masih single di usia ini, Mereka bisa dibilang sudah mampu mengelola keuangan dengan cukup baik. Sebab, dari sisi usia, mereka sudah mampu berpikir lebih dewasa dan memiliki beberapa beban yang harus dipertanggung-jawabkan.

Contohnya, bagi yang sudah berkeluarga, pastinya ada kebutuhan bulanan yang harus dipenuhi, cicilan rumah, hingga biaya sekolah anak-anak. Menyoal investasi, tentu menjadi hal penting sebab menabung saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan ada baiknya Anda juga mulai memikirkan dana pensiun juga.

Tips:

Tetapkan tujuan investasi dengan jelas. Misal, untuk pendidikan anak atau untuk menikah atau untuk dana pensiun.

Investasi bisa dipilih untuk jangka menengah yakni 5-10 tahun, atau jangka panjang juga bisa. Semua disesuaikan kembali dengan tujuan investasi Anda.

Sebaiknya fokus memilih produk investasi yang sesuai dengan karakter. Apakah Anda orang yang konvensional alias takut merugi atau orang yang ingin untung besar tanpa terlalu khawatir dengan risiko merugi?

Persentasi besaran uang yang bisa dikeluarkan untuk investasi mulai dari 30%-50% dari pendapatan/gaji yang didapat.

Pilihan produk investasi yang cocok ialah saham, reksadana, unit-link, emas, properti, valuta asing, obligasi hingga deposito.

3. Usia di atas 50 Tahun

Reksa dana cocok untuk usia diatas 50 tahun

Bertambahnya usia, umumnya membuat pengeluaran semakin besar. Mulai dari biaya kuliah anak, kebutuhan rumah tangga, hingga kebutuhan untuk membahagiakan sang cucu. Ada baiknya di usia ini, Anda sudah bijak mengelola uang dan memiliki sumber pendapatan yang lebih stabil untuk menopang biaya hidup Anda dan keluarga. Namun bila hingga di usia ini, Anda belum memiliki investasi apa pun, tidak ada salahnya untuk mencoba berinvestasi yang sesuai dengan kemampuan dan usia tentunya.  

Tetapkan tujuan investasi dengan jelas, misal untuk ibadah haji/umrah, dana pensiun 5-10 tahun ke depan, atau liburan di hari tua, dll.

Investasi bisa untuk jangka menengah, misalkan kurang dari 5 tahun. Semua disesuaikan kembali dengan tujuan investasi Anda.

Sebaiknya memilih produk investasi dengan risiko rendah.

Persentasi besaran uang yang bisa dikeluarkan untuk investasi mulai dari 20%-30% dari pendapatan/gaji yang didapat.

Pilihan produk investasi yang cocok ialah reksadana, emas, valuta asing, hingga deposito.

4. Usia 60 Tahun atau Usia Pensiun

Deposit termasuk jenis investasi yang cocok untuk usia pensiun

Apabila di usia ini Anda sudah memiliki dana pensiun dan hasil investasi yang mencukupi untuk biaya hidup dan gaya hidup Anda, Selamat! Namun, bila Anda masih dapat posisi keuangan yang belum stabil seutuhnya, tak perlu bersedih. Yang terpenting kondisi Anda sehat. Soal investasi, Anda masih ada kesempatan mencoba investasi. Tak ada kata terlambat, selama Anda ingin melakukannya.  

Tips:

Tetapkan tujuan investasi dengan jelas, misal untuk ibadah haji/umrah, dana pensiun 3-5 tahun ke depan, atau liburan di hari tua, dll.

Investasi lebih baik untuk jangka pendek-menengah. Misalkan 2- 3 tahun. Semua disesuaikan kembali dengan tujuan investasi Anda.

Sebaiknya memilih produk investasi dengan risiko rendah.

Persentasi besaran uang yang bisa dikeluarkan untuk investasi mulai dari 10% dari pendapatan.

Pilihan produk investasi yang cocok ialah emas, valuta asing, hingga deposito.

Gaya Hidup Sederhana dan Investasi 

Siapa sih yang tidak mau memiliki kondisi keuangan yang stabil dan makmur? Agar keinginan tersebut bisa Anda rasakan, tentunya haruslah rela berkorban terlebih dahulu, misalnya dengan menerapkan gaya hidup sederhana dan belajar mengatur keuangan lebih baik.

Tips Mengelola Uang Gajian:

Pastikan selalu membuat anggaran keuangan setiap bulannya. Jadi, setelah hari gajian tiba, uang tersebut bisa langsung dialokasikan sesuai dengan anggaran yang sudah di buat dalam bentuk catatan.

Perhitungkan kebutuhan bulanan, tagihan, tabungan, dana darurat atau investasi dengan tepat. Jangan sampai gaji yang Anda dapat tidak cukup untuk sebulan.

Bila masih terikat dengan utang, sebaiknya catat utang diurutan pertama pada anggaran Anda. Hal ini agar utang-utang bisa dilunasi dengan segera.

Prioritaskan kebutuhan yang lebih penting. Jangan belanja sesuai dengan keinginan semata saja, alangkah baiknya pertimbangan terlebih dahulu menyoal penting atau tidak barang tersebut. Ingatlah, menghemat lebih baik dan prioritaskan tabungan atau investasi yang akan menguntungkan Anda di kemudian hari.

Tak ada salahnya untuk konsultasikan kepada ahlinya, yaitu penasihat keuangan pribadi. Dengan begitu, pengelolaan keuangan akan tersusun dengan tepat dan pastinya kondisi keungan juga akan berjalan dengan lancar.

Jangan lupa, revisi anggaran keuangan yang telah dibuat secara berkala, yaitu sebulan sekali atau dua bulan sekali. Sebab, setiap bulannya, pasti ada kebutuhan atau pengeluaran uang yang tak terduga.

Waspada Investasi Bodong

Di zaman sekarang ini sangat rawan sekali terhadap penipuan yang berbalut investasi dengan penawaran untung yang sangat besar dalam waktu instan. Jadilah netizen yang melek informasi tentang investasi. Selalu dobel cek perusahaan yang menawarkan produk investasi apakah mereka sudah mendapatkan ijin resmi atau perusahaan tersebut bodong.

Nah, biar lebih pasti dan tidak salah pilih perusahaan investasi, Anda bisa langsung cek ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui layanan informasi keuangan dengan nomor 157. Jadi, Anda bisa menanyakan langsung seputar keuangan termasuk investasi. Ingat! Tidak ada jalan instan kaya dalam investasi! Selalu cermati produk investasi, pelajari dan Anda harus konsisten melakukan investasi serta bersabar menunggu untuk menikmati hasilnya.

sumber : cermati


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit