google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Shahid Khan, Mantan Tukang Cuci Piring Mau Beli Stadion Wembley Langsung ke konten utama

Shahid Khan, Mantan Tukang Cuci Piring Mau Beli Stadion Wembley


Tingginya semangat Shahid Khan berbuah hasil. Ia jadi orang sukses di perantauan. Tekadnya mengubah nasibnya itulah yang membawanya merantau ke Amerika Serikat (AS) pada usia 16 tahun.

Pria keturunan Pakistan yang lahir 18 Juli 1950 itu datang ke AS pada tahun 1966 untuk menjadi mahasiswa jurusan arsitektur di Illinois University. Namun tekadnya untuk bisa sukses di perantauan bukanlah hal yang mudah diraih. Saat itu Shahid bahkan diketahui hanya membawa uang US$ 500 saja di dompetnya.

Dilansir detikFinance dari berbagai sumber, Shahid Khan sempat hidup susah. Terlihat dari betapa sulitnya dia memenuhi kebutuhan makanannya serta biaya sewa rumah dulu kala. Hal ini akhirnya memaksanya untuk mengambil pekerjaan sebagai pencuci piring dengan tarif US$ 1,2 per jam.

Shahid lantas menyadari bahwa bidang arsitektur tidak akan memenuhi keinginannya untuk menjadi kaya dan sukses. Guna memenuhi ambisinya menjadi orang sukses di perantauan, Shahid lantas meninggalkan kuliah arsitek dan mengambil jurusan teknik. Dia kemudian mendapat pengakuan di UIUC College of Engineering dan mendapatkan gelar sarjana teknik pada tahun 1971.

Tepat setelah kelulusan, dia kemudian ditunjuk sebagai Direktur Teknik di Flex-N-Gate. Di sinilah awal mula kehidupan baru Shahid karena keuangannya mulai stabil.

Dengan uang US$ 16.000 di tangan, ia memutuskan untuk memulai bisnis. Meski modalnya tidak cukup untuk merintis sebuah usaha, tetapi tekadnya membuat dia berani mengambil risiko besar. Dia pun meminjam US$ 50.000 untuk memulai usahanya ini.

Perusahaan dengan nama Bumper Works ia dirikan dengan fokus membuat bemper yang dimodifikasi untuk truk agar bebannya bisa berkurang.

Flex-N-Gate tempat dia memasok bemper yang diproduksinya bahkan masuk sebagai Big three automaker AS (Ford, Fiat dan General Motor). Pada tahun 1984, ia mulai memasok bemper ke Toyota dan hingga tahun 1989 perusahaannya telah menjadi pemasok tunggal untuk motor Toyota di AS.

Kini Shahid Khan telah memiliki 62 perusahaan serupa di seluruh dunia dengan jumlah karyawan lebih dari 24.000 orang. Shahid Khan terdaftar sebagai daftar orang terkaya Forbes 2018 di posisi 217. Nilai kekayaannya mencapai US$ 7,5 miliar atau setara Rp 111 triliun (kurs Rp 14.800).

Baru-baru ini Shahid dikabarkan tengah melakukan penawaran pembelian Stadion Wembley di Inggris. Shahid dikabarkan menawar sebesar US$ 790,4 juta atau setara Rp 11,69 triliun (kurs Rp 14.900).

Untuk membeli Stadion Wembley, Khan harus mendapatkan restu dari Asosiasi Sepakbola Inggris. Kabarnya Asosiasi Sepakbola Inggris telah sepakat dengan rencana transaksi itu.

Shahid sendiri telah melakukan pembicaraan dengan Asosiasi Sepakbola Inggris sejak April 2018 untuk membeli Stadion Wembley. Miliarder yang telah mendapatkan kewarganegaraan AS sejak tahun 2001 itu diketahui memiliki klub sepakbola yang bermarkas di London, Fulham FC dan tim Jacksonville Jaguars NFL.



sumber : detik.com

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida